Mohon tunggu...
Atin Paramani
Atin Paramani Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Saronde, Pulau Nan Eksotis di Bumi Gorontalo

10 Oktober 2015   13:14 Diperbarui: 10 Oktober 2015   13:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami mengambil lokasi untuk meletakan barang bawaan di bawah sebuah pohon. Terlihat banyak wisatawan yang berombongan seperti kami . Ada yang duduk- duduk di gazebo dan ada juga yang  lagi tiduran diatas tikar yang digelar  diatas pasir putih. Aku juga melihat ada beberapa tenda kecil yang berdiri.

Setelah meletakan barang bawaan, aku dan ketiga teman suaminya Nink berjalan kerah timur. Pemandangan sangatlah memesona dengan hamparan pasir putihnya.  “Sunrise disini pastilah indah”pikirku. Membayangkan matahari terbit dari garis cakrawala dengan kehangatannya yang menimpa pasir putih  serta  suara deru ombak membuatku merinding. Suasananya pasti benar-benar indah.  Saat tiba di bebatuan, aku duduk di sebuah batang kayu. Ketiga remaja terlihat aksyik berfoto-foto. Kakiku aku benamkan kedalam pasir putih. Oh...pasir  putihnya terasa sehalus susu bubuk Dancow.Aku pun mengabadikan momen ini.

 

Indonesia sangatlah beruntung dianugerahi begitu banyak pulau yang indah dan salah satunya Pulau Saronde ini.

Setelah berfoto ria kami berempat kembali ke tempat kami meletakkan barang bawaan. Nink mengajak aku mandi-mandi di pantai dengan ketiga anaknya.  Aku menolak ajakan Nink. Ini pertama kali aku ke Pulau Saronde, aku ingin mengeksplorasi setiap sudut tempat pariwisata ini. Dengan bekal  kamera saku aku melangkah kedalam pulau. Ternyata ada restoran yang menyediakan berbagai menu.  Aku melangkah masuk lebih kedalam pulau Saronde. Suasana begitu asri.

Ada beberapa macam pohon rindang yang dibawahnya diletakan potongan kayu untuk tempat duduk-duduk. Terlihat seorang wanita sedang menyapu membersihkan daun-daun yang gugur dan sampah yang ditinggalakan pengunjung. Aku bertanya dimana letak wc dan kamar kecil. Bagi aku kedua hal itu adalah yang terpenting pada sebuah lokasi tempat pariwisata. Wanita itu menunjuk lokasinya. Aku mengikuti arah yang ditunjuk wanita itu. Karena pulau Soronde tidak begitu luas dengan mudah aku temukan wc dan kamar mandinya. Para pengunjung terlihat mengantri untuk masuk kedalam wc. Cukup bersih. Setelah menengok kedalam kamar mandi aku melanjutkan berjalan mengitari Pulau Saronde. Aku berhenti didepan sebuah cotage. Dari wanita yang sedang membersihkan kasur  aku mendapat informasi harga sewa cotage. Ada yang 350rb semalam dan ada juga yang450rb.

Aku  melanjutkan langkah kakiku, kembali ketempat kami semula. Aku melewati  lapangan yang ada netnya. Dan juga melewati sebuah bangunan yang sepertinya Aula.  Dengan fasilitas yang cukup memadai pengunjung  bisa lebih meikmati keindahan Pulau saronde.

± jam stengah 6 kami dipanggil untuk kembali naik ke pamo. Jika ditanya ke aku, aku belum ingin pulang. Ingin menikmati sunset dan sunrise dari Pulau  Saronde dan juga mandi-mandi  dengan air lautnya .  Karena datangnya berombongan dengan mereka  aku harus mengikuti mereka. Namun aku berniat akan kembali ke Pulau saronde untuk meikmati Sunset dan Sunrisenya. Semoga.

Sumber foto: Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun