Oleh: Atin Mintarsih
Luka teramat sadis dalam diam
Meringis tak ada yang memperdulikan
Sebuah harapan kebersamaan yang hanya sekedar khayalan
Luka perih yang teramat dalam kesendirian
Berbuah pedih yang tak terelakkan
Berdayung pilu tanpa harapan dan angan
Kenyataan hidup seperti sebuah pensil
Memberi manfaat untuk kehidupan
Kemudian habis meniggalkan goresan kenangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!