Malang – Pengelolaan emosi merupakan keterampilan penting yang perlu diajarkan sejak usia dini. Menyadari hal tersebut, pada Selasa (26/11/2024) Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Malang menggelar program psikoedukasi berbasis permainan di TK PGRI 3 Malang sebagai upaya membantu anak-anak mengenali serta mengelola emosi mereka dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat, yang diikuti oleh anak-anak berusia 4–6 tahun.
Program ini bertujuan mengenalkan anak pada jenis-jenis emosi dasar seperti senang, sedih, marah, dan takut, serta mengajarkan teknik sederhana untuk mengelola perasaan tersebut. Dengan pendekatan bermain dan seni, diharapkan anak dapat lebih memahami perasaan mereka serta mengekspresikannya dengan cara yang sehat.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan pembukaan berupa perkenalan fasilitator dan sesi ice-breaking. Suasana hangat dan ceria langsung tercipta, membuat anak-anak lebih rileks dan siap mengikuti program.
Sesi I: Mengenal Emosi
Anak-anak diajak untuk mengenali berbagai jenis emosi melalui cerita boneka. Boneka tersebut menceritakan situasi-situasi yang menimbulkan emosi senang, sedih, marah, dan takut. Anak kemudian diminta menirukan ekspresi dari emosi yang mereka lihat.
“Cerita boneka ini membantu anak memahami perasaan mereka dan membedakan tiap jenis emosi,” jelas Atin.
Sesi II: Teknik Relaksasi Melalui Bermain
Aktivitas dilanjutkan dengan bermain pasir kinestetik. Anak-anak diberi kebebasan bermain pasir untuk membantu meredakan stres dan menenangkan emosi negatif. Teknik ini terbukti efektif karena melibatkan indera sentuhan yang membantu anak merasa lebih rileks.
Sesi III: Ekspresi Emosi Melalui Seni
Pada sesi ini, anak-anak diajak mengekspresikan perasaan melalui seni lukis. Menggunakan krayon, anak melukis gambar yang mewakili emosi yang sedang mereka rasakan.
“Melalui lukisan emosi, anak bebas mengekspresikan perasaan mereka secara kreatif tanpa perlu banyak bicara,” tambah Atin.
Program diakhiri dengan sesi penutupan dan refleksi. Anak-anak diajak berdiskusi singkat tentang kegiatan favorit mereka dan apa yang mereka pelajari dari setiap sesi.
Respons Positif dari Anak dan Guru
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari anak-anak. Salah satu guru TK PGRI 3 Malang yaitu Ibu Sri Astuti, S.Pd menyatakan, “Program ini sangat bermanfaat. Anak-anak menjadi lebih memahami emosi mereka dan terlihat lebih tenang saat menghadapi situasi yang membuat mereka kesal atau takut.”
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung terhadap partisipasi anak dan refleksi bersama di akhir kegiatan. Program ini membuktikan bahwa pendekatan bermain dan seni mampu menjadi cara efektif untuk membangun kecerdasan emosional anak sejak dini. Dengan adanya program psikoedukasi ini, diharapkan pengelolaan emosi menjadi bagian dari proses tumbuh kembang anak baik di rumah maupun di sekolah. Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk turut serta membangun generasi yang cerdas secara emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H