Sesi III: Ekspresi Emosi Melalui Seni
Pada sesi ini, anak-anak diajak mengekspresikan perasaan melalui seni lukis. Menggunakan krayon, anak melukis gambar yang mewakili emosi yang sedang mereka rasakan.
“Melalui lukisan emosi, anak bebas mengekspresikan perasaan mereka secara kreatif tanpa perlu banyak bicara,” tambah Atin.
Program diakhiri dengan sesi penutupan dan refleksi. Anak-anak diajak berdiskusi singkat tentang kegiatan favorit mereka dan apa yang mereka pelajari dari setiap sesi.
Respons Positif dari Anak dan Guru
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari anak-anak. Salah satu guru TK PGRI 3 Malang yaitu Ibu Sri Astuti, S.Pd menyatakan, “Program ini sangat bermanfaat. Anak-anak menjadi lebih memahami emosi mereka dan terlihat lebih tenang saat menghadapi situasi yang membuat mereka kesal atau takut.”
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung terhadap partisipasi anak dan refleksi bersama di akhir kegiatan. Program ini membuktikan bahwa pendekatan bermain dan seni mampu menjadi cara efektif untuk membangun kecerdasan emosional anak sejak dini. Dengan adanya program psikoedukasi ini, diharapkan pengelolaan emosi menjadi bagian dari proses tumbuh kembang anak baik di rumah maupun di sekolah. Langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk turut serta membangun generasi yang cerdas secara emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H