Tahun ajaran baru sudah dimulai sejak 13 Juli 2020 lalu. Namun, pembelajaran secara tatap muka belum bisa digelar untuk beberapa bulan ke depan mengingat pandemi covid-19 masih belum berakhir.Â
Siswa pun mau tidak mau harus belajar secara daring lagi dari rumah. Dalam pembelajaran daring ini kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua perlu terus ditingkatkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pada dasarnya sistem pembelajaran daring bisa diterapkan di semua jenjang, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Namun, dalam penerapannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, terutama untuk jenjang SD.Â
Banyak orang tua mengeluh karena harus mengemban tanggung jawab baru yaitu membimbing anak belajar di rumah. Meskipun tanggung jawab ini sebenarnya sudah melekat pada diri mereka sejak anak-anaknya terlahir ke dunia.Â
Akan tetapi, membimbing anak belajar secara daring dengan deretan tugas yang datang silih berganti merupakan suatu hal baru bagi mereka. Belum lagi beberapa dari mereka disibukkan dengan pekerjaannya untuk mencari nafkah.
Sejauh ini yang memiliki peran besar dalam membimbing anak ketika belajar di rumah adalah seorang ibu. Ada beberapa yang pernah curhat ke saya.Â
Mereka sedikit kebingungan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, mengingat pembelajaran yang dilakukan saat ini berbeda dengan yang pernah mereka alami.Â
Mereka harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru, meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi, dan memahami materi serta tugas yang diberikan oleh guru setiap harinya.
Belum lagi beberapa dari mereka ada yang begitu sibuk dengan pekerjaan rumah tangganya, terutama yang memiliki anak balita atau bayi. Saya pun dimintai tolong untuk mengajari anak-anaknya dalam belajar.Â
Bagi saya, hal tersebut tidak menjadi masalah. Menemani dan mengajari anak-anak belajar memberikan kepuasan batin tersendiri. Mengingat sebentar lagi saya pun akan melakukan praktek mengajar di sekolah, akan tetapi prakteknya pun tetap dilakukan secara daring. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mengisi waktu senggang saya selama di rumah.
Senang sekali melihat anak-anak begitu antusias untuk ikut belajar kelompok. Berdasarkan informasi  yang saya peroleh dari orang tua mereka, biasanya mereka belajar secara berkelompok 3-5 orang. Akan tetapi saat ini salah satu teman mereka tidak mau ikut belajar kelompok dan lebih memilih belajar di rumah bersama ibunya.