- Atika Tri Wijayanti (12204173235)
- Jurusan Tadris Matematika 5-D
- Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
- Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
- Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46 Tulungagung, Jawa Timur
Abstrak
Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi yang luar biasa bagi kehidupan bangsa. Untuk dapat mendukung majunya pendidikan tentunya tidak terlepas dari peran guru dan komponen-komponen dalam pembelajaran, salah satunya adalah media.
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan dan informasi dari materi pelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran lebih menarik dan dapap merangsang perhatian siswa. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapatkan perhatian dari guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendidik untuk mempelajari bagaimana menentukan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Salah satu bentuk media pembelajaran yang sering digunakan pada masa kini adalah media audio-visual. Dimana media tersebut memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan dalam proses penyerapan pesan yang termuat pada media tersebut.
Kata Kunci: Pendidikan, Media pembelajaran, Media Audio-Visual
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusianya. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pembelajaran yang tengah diterapkan di Indonesia saat ini menggunakan pendekatan student center sehingga siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, siswa diminta untuk mampu menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru hanya memberikan garis besarnya. Di sini guru diharapkan untuk bisa kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa.
Selain itu, pendidikan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran, terlebih lagi pada era revolusi indutri 4.0 yang semuanya kini berupa digital berbasis teknologi. Selain itu, pemberian motivasi dan dorongan dapat dilakukan oleh guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat semangat dalam mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.
Menurut Chaplin (2002), "Prestasi adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang dari apa yang telah ia lakukan dan harapkan.[1] Dari definisi tersebut, maka prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang umumnya ditujukan dengan nilai-nilai atau angka.
Menurut Bloom dalam Supriono, definisi hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah segala sesuatu yang mencakup knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, dan evaluation.
Baca juga: 5 Keunggulan Media Pembelajaran Video Audio Visual
Domain efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.[2]
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan prestasi siswa perlu dikembangkan kemampuan yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Diharapkan ketiga domain tersebut dapat seimbang, sehingga prestasi siswa pun akan maksimal. Untuk itu, diperlukan suatu stimulus yang dapat membantu dalam mengembangkan ketiga ranah atau domain dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kajian pustaka atau studi kepustakaan, dimana penulis mengumpulakan informasi serta mempelajari berbagai macam sumber, seperti buku, literasi, dan jurnal yang berisikan teori-teori yang relevan dan berkaitan dengan masalah peranan media audio-visual pada proses pembelajaran.
HASIL DAN ANALISA
- Pengertian Media Audio-Visual
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti 'tengah', 'perantara', atau 'pengantar'. Sedangkan dalam bahasa Arab, media merupakan perantara () atau pengantar dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media merupakan manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi dan membuat siswa memiliki kemampuan dalam berbagai aspek.[3] Berdasarkan pengertian tersebut, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) telah memberi batasan tentang media yang digunakan sebagai segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi.[4]
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa hubungan komunikasi dapat berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.[5] Sedangkan Gagne' dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa segala sesuatu yang secara fisik dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video rcorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer dinamakan dengan media pembelajaran.[6]
Jadi dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan dan informasi dari materi pelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran lebih menarik dan dapap merangsang perhatian siswa.
Selain media pembelajaran, terdapat pula istilah lain yang berkaitan dengan media, yaitu teknologi pembelajaran atau teknologi pendidikan, sumber belajar (learning resources), dan alat peraga.
1. Teknologi Pembelajaran atau Pendidikan
Pada tahun 2008, AECT mengembangkan definisi mengenai teknologi pendidikan sebagai kajian dan praktik etis untuk memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja, menciptakan, menggunakan, serta mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang sesuai (Januszewski dan Molenda, 2008: 1).[7]
Oleh karena itu, media pembelajaran yang dikenal sebagai peralatan fisik tidak sama dengan teknologi pembelajaran yang merupakan suatu disiplin ilmu (Simak Yaumi & Syafei, 2012, Media & Teknologi dalam Pembelajaran. Fak. Tarbiyah UIN Alaudin, Modul 1) [8]
2. Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat mendukung proses belajar, termasuk sistem penunjang, materi, dan lingkungan sekolah. Berdasarkan definisi dari sumber belajar, maka media pembelajaran dan sumber belajar memiliki persamaan, yaitu ketika media berfungsi sebagai sumber untuk membantu individu dalam proses pembelajaran. Misalnya, media video yang berisi materi yang digunakan untuk membantu membantu proses pembelajaran, maka kedudukan media video sama halnya dengan suumber belajar. Akan tetapi ketika media visual hanya berfungsi sebagai peralatan fisik yang berfungsi sebagai perantara antara sumber dan penerima informasi, maka peralatan tersebut hanyalah berupa media dan bukan sebagai sumber belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran memiliki ruang lingkup yang lebih sempit jika dibandingkan dengan sumber belajar.
3. Alat Peraga
Alat peraga dapat diartikan sebagai alat bantu yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Dengan kata lain, alat peraga digunakan untuk menkonkretkan segala sesuatu yang masih bersifat abstrak agar lebih mudah dipahamai dengan cara melihat, memandang, dan merasakan alat peraga tersebut. Berdasarkan fungsinya yang hanya digunakan untuk memperagakan materi yang masih bersifat abstrak, maka alat peraga lebih bersifat khusus jika dibandingkan dengan media pembelajaran dan teknologi pembelajaran.
Salah satu bentuk dari media pembelajaran adalah media audio-visual. Media audio-visual merupakan media pembelajaran yang berupa suara dan gambar, dengan demikian media ini memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan dalam penyerapan persan yang termuat pada media. Media audio ini sangat praktis dan efisien karena dapat mudah dipraktikkan pada siswa, karena materi audio dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat berisikan sebuah pesan yang dapat memotivasi siswa.
- Macam-macam Media Audio-Visual
1. Radio dan Tape
Penggunaan media yang berupa audio dibatasi hanya oleh imajinasi antara guru dan siswa. Media audio jenis ini dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran. Mulai dari pembukaan yang didalamnya merupakan pengenalan topik materi yang akan dibahas, sampai pada fase terakhir yaitu evaluasi pembelajaran. Penggunaan media audio.
Bahan-bahan pelajaran yang menggunakan radio dan tape telah banyak tersedia dalam berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman berbagai macam alat musik yang dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak, rekaman percakapan bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk latihan listening, dan masih banyak lagi bahan-bahan pelajaran yang menggunakan radio dan tape.
2. Kombinasi Slide dan Suara
Gabungan antara slide dan audio merupakan jenis dari media audio-visual yang paling mudah digunakan. Media ini merupakan media yang paling serbaguna, mudah digunakan , dan cukup efektif baik digunakan dalam pembelajaran kelompok maupun belajar mandiri.
Penggunaan media slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar dengan tujuan untuk menginformasikan atau mendorong respon emosional dari siswa.
Tayangan dari satu maupun seperangkat gambar dapat disertai deskripsi atau narasi yang sesuai agar dapat memperjelas gambar tersebut. Dalam pembelajaran bahasa asing, satu tape audio dapat berisi narasi bahasa ibu siswa, sedangkan rekaman padanannya dalam bahasa asing dapat diisikan ke dalam tape audio yang lain.
Baca juga: Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Media Audio Visual untuk ABK Tunanetra
3. Video
Sadiman, dkk (2005, hlm. 74) mengemukakan video sebagai salah satu bentuk dari media audio-visual tetntulah memiliki kelebihan, yaitu: Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya, dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis, demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya, menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang, kamera tv bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau, keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar, gambar proyeksi bisa di-"beku"-kan untuk diamati dengan seksama. Guru bisa mengatur di mana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, kontrol sepenuhnya di tangan guru, dan ruang tak perlu digelapkan waktu penyajian.[9]
4. Proyektor Transparansi (OHP)
Merupakan media visual dari proyeksi yang dihasilkan oleh lembaran tembus pandang atau plastik yang telah dipersiapkan unyuk diproyeksikan pada dinding atau sebuah layar. Hasil dari transparansi tersebut adalah visual yang berupa huruf, lambang, gambar, grafik, dan sebagainya. OHP dirancang untuk dapat digunakan di depan kelas sehinggu dapat berhadapan dan berinteraksi dengan siswanya dengan bertatap muka.
- Fungsi dan Manfaat Media Audio Visual
Levie & Lentz (1982) mengemukakan bahwa ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu:[10]
1. Fungsi atensi dari media visual merupakan fungsi inti dari media pembelajaran, dimana media pembelajaran harus dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar dapat berkonsentrasi pada materi pelajaran yang berkaitan. Dengan adanya fungsi ini, diharapkan peserta didik dapat memperoleh dan mengingat isi pelajaran.
2. Fungsi afektif dari media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa dalam belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual yang ditampilkan diharapkan dapat menggugah emosi dan sikap dari siswa terhadap materi yang disampaikan.
3. Fungsi kognitif, berdasar hasil temuan dari sebuah penelitian mengungkapkan bahwa media visual yang berupa gambar maupun lambang visual dapat memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang termuat pada suatu gambar.
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran diharapkan dapat berfungsi sebagai alat bantu yang dapat digunakan oleh siswa untuk mempermudah memahami isi teks kemudian mengoganisasikan informasi tersebut agar dapat diingat kembali.
Manfaat praktis penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih dekat antara siswa dan lingkungannya, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
* Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung d ruang kelas dengan menggunakan bantuan dari media berupa gambar, foto, slide, film, radio, atau model.
* Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak nampak oleh indera dapat dilihat melalui mikroskop, foto, slide, atau gambar.
* Kejadian langka yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto.
* Objek atau proses yang rumit seperti peredaran darah, dapat ditamplkan melalui slide, animasi, foto, film.
* Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media komputer melalui film maupun video.
* Peristiwa alam seperti gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi pada komputer.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.
Sedangkan untuk manfaat dari media audio-visual, Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa, apabila guru dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, maka media audio-visual dapat memberikan manfaat. Hubungan antara guru dan siswa tetap menjadi elemen yang paling penting dalam sistem pendidikan. Guru harus tetap hadir memberikan materi dengan menggunakan alat bantu media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Berikut adalah manfaat dari media audio-visual:[11]
- Meningkatkan rasa saling pengertian dan empati di dalam kelas selama proses pembelajaran
- Memberikan hasil yang signifikan pada tingkah laku siswa
- Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa dengan motivasi belajar siswa
- Membawa kesegaran dan variasi yang baru pada pengalaman belajar siswa
- Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa
- Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan cara melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif dari peserta didik yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar
- Memberikan umpan balik yang dapat membantu siswa mengetahui seberapa jauh materi yang telah mereka kuasai
- Melengkapi pengalaman dengan mengembangkan konsep-konsep yang bermakna
- Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non-verbal dan membuat generalisasi yang tepat
- Meyakinkan diri bahwa urutan dari kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.
- Peranan Media Audio-Visual pada Proses Pembelajaran
Pada era saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat. Dengan demikian, diharapkan pada seluruh bidang khususnya bidang pendidikan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Upaya yang dapat dilakukan pada bidang pendidikan adalah penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar. Dengan demikian para pendidik dituntut untuk mampu menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta mampu menggunakan media yang telah disediakan.
Dengan adanya media pembelajaran maka proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama. Berbagai macam media pembelajaran dapat digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran, dan salah satu jenis media pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi adalah media audio-visual. Dengan pemanfaatan indera pendengaran dan penglihatan untuk menyerap isi pesan dari media pembelajaran, maka penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat dari peserta didik.
Penggunaan media audio-visual dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa. Media audio-visual mampu menyesuaikan kecepatan dan kemampuan belajar siswa. Siswa yang lambat dapat mengulangi materi pembelajaran melalui media audio maupun media visual yang telah diberikan oleh guru, atau mencari sumber lain yang berkaitan dengan materi yang belum dipahami oleh siswa. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan menangkap informasi lebih cepat, mereka dapat melanjutkan belajarnya sesuai dengan kemampuan mereka.
Media audio-visual dapat digunakan oleh guru untuk menarik perhatian dari siswa, sehingga materi dapat tersampaikan dan diterima dengan baik. Audio sebagai bahan ajar telah tersedia dalam berbagai ilmu, sehingga dapat dengan mudah dijadikan sebagai penunjang atau alat bantu dalam proses pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media audio-visual sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran dan dengan berbagai macam fungsi serta manfaat yang ada, tentulah media tersebut dapat memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran. Oleh karena itu, media audio-visual memiliki peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal pada khususnya dan demi kemajuan pendidikan pada umumnya.
Baca juga: Penerapan Media Audio Visual untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Linguistik Anak
KESIMPULAN DAN SARAN
- Media audio-visual merupakan media pembelajaran yang berupa suara dan gambar, dengan demikian media ini memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan dalam penyerapan persan yang termuat pada media. Media audio ini sangat praktis dan efisien karena dapat mudah dipraktikkan pada siswa, karena materi audio dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat berisikan sebuah pesan yang dapat memotivasi siswa.
- Macam-macam media audio-visual antara lain: radio dan tape, slide dan gambar, video, dan OHP.
- Media audio-visual memiliki peranan yang penting untuk mencapai tujuan dari pembelajaran serta memajukan pendidikan dengan bantuan teknologi yang sudah berkembang dengan pesat.
REFERENSI
- Chaplin, J.P. 2002. Kamus lengkap Psikologi Cetakan Ke-enam. Penerjemah Kartiko Jakarta:PT Grafika Persada.
- Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
- Ahmad fujiyanto. dkk, PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUBUNGAN ANTARMAKHLUK HIDUP, Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1,2016, diakses dari https://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/viewFile/3576/pdf pada tanggal 29 Oktober 2019 pukul 21.35
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H