KUBUATKAN SAJAK SEDERHANA
LEWAT JARI JEMARIKU YANG KUGERAKKAN, UNTUK KUCERITAKAN
MECOBA MEMANTASKAN WALAU MEMANG BELUM PANTAS
SEKARANG, TAK LAGI TERSIRAT NAMUN TELAH TERSURAT
AKU MASIH TERBATA BATA DALAM BERKATA
SEMUA DITOREHKAN DENGAN SEDERHANA
DATANG DENGAN APA ADANYA
BUKAN MEREKA YANG DENGAN SEGALANYA BERKUASA
HANYA BISA KUUNGKAPKAN LEWAT AKSARA
TAK BISA KUUTARAKAN DENGAN BICARA
SEDIKIT DEMI SEDIKIT KAN KURANGKAI KARSA
HINGGA AKHIRNYA KUSUSUN MENJADI CERITA
DIBALIK JERUJI BESI YANG SUCI
DI MARKAS PERSEMBUNYIAN INI
LIKA LIKU PANJANG DEMI SECERCA HARAPAN KUARUNGI
DENGAN SEMBARI MEMANTAPKAN HATI
KU MELANGKAH DENGAN PASTI
UNTUK MENJEMPUT CITA CITA YANG MENANTI
MENYAKITKAN, ITU PASTI
NAMUN HASIL AKAN MENJADI BUKTI
AWALNYA BELUM BISA KUBUKA TABIRNYA
HANYA KUIKUTI ALURNYA
WALAU AKU TAK TAHU AKAN SETELAHNYA
BAHKAN TAK TAHU AKHIRNYA
PERTANYAAN PERTANYAAN YANG DULU KU TANYAKAN
SEKARANG TELAH MENJADI KENYATAAN
BANYAK CANDA, TAWA, BAHKAN TANGISAN
SAMPAI BAHU INI TAK SANGGUP UNTUK MENAHAN
DAN SEJAUH INI HARAPAN YANG BISA MEMBUAT BERTAHAN
TAK BISA KUPORAK-PORANDAKAN
KARENA BELUM SAATNYA AKU MELUAPKAN
NAMUN, PADA AKHIRNYA MEREKA AKAN TUNDUK MELIHAT KENYATAAN
WALAU SUDAH MECOBA MEMPERBAIKI
ADA YANG MEMAHAMI BAHKAN PEDULI
ADA JUGA YANG TAK MENGERTI BAHKAN MENGHAKIMI
DIAM ADALAH ALASAN UNTUK MENGAKHIRI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H