Pemikiran Hasan Al-banna : antara Politik dan Islam, ruang lingkup dari Islam pasti menyentuh lingkup politik dan negara. Karena keterkaitan dengan aturan dalam Islam lah yang mengatur urusan-urusan yang memerlukan kekuasaan sebagai pelaksanaannya.
Jadi islam dan politik memiliki hubungan saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Dari pemikiran Hasan Al-banna, jika ditelaah lebih dalam maka dapat menjadi bahan acuan untuk Indonesia, walaupun kita adalah negara demokrasi, bukan negara islam, namun secara ilmiah hubungan ini penting sebagai pemenuhan kebutuhan di antara keduanya.
Kontribusi Islam dalam perpolitikan Indonesia tidak dapat dipandang remeh. Dalam setiap masanya, Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar, bahkan hal itu sudah terjadi sejak zaman kerajaan berlangsung.
Diketahui, kontribusi Islam selalu dalam skala besar-besaran. Itu terjadi karena di dalam agama islam, para penganutnya dianjurkan melakukan kontribusi besar-besaran dalam mencapai tujuan Islam yaitu menegakkan keadilan dengan berlandaskan nilai tauhid.
Namun, seakan berbanding terbalik dengan tujuan sebenarnya islam. Banyak lahir politisi-politisi pada masa setelah kemerdekaan yang menjadikan Islam sebagai batu loncatan dalam kemajuannya dalam berpolitik.
Banyak politisi Islam sekarang yang hanya mengincar kedudukannya saja dalam berkuasa. Tidak menjalankan politik sesuai dengan aturan dan terkadang bersifat di luar wewenangnya.
Mengincar harta demi kenyamanan pribadi tanpa mendahulukan kesejahteraan masyarakatnya.
Tidak semua seperti itu, masih banyak politisi Islam yang tetap pada jalurnya. Namun tertutup karena mereka tidak banyak disorot karena dinilai tidak menarik untuk dilihat aktivitasnya.
Apalagi sampai saat ini, era globalisasi yang membawa pengaruh pola pikir setiap orang dalam melakukan sesuatu sesuai keinginannya.
Â