2. Siswa auditori : pendidik dapat menggunakan metode ceramah (penjelasan lisan), diskusi kelompok, tanya jawab, dan metode bernyanyi dengan syair yang disesuaikan dengan materi perubahan wujud zat. Pendidik dapat memberikan penugasan untuk kelompok
auditori dengan melakukan presentasi mandiri/kelompok di depan.
3. Siswa kinestetik : pendidik dapat menggunakan metode eksperimen laboratorium, demonstrasi tentang perubahan wujud zat dengan menggunakan media es batu, lilin, korek api, dan lain lain. Memberi peluang kepada siswanya untuk ikut serta dalam eksperimen tersebut, namun tetap dalam pengawasan pendidik. Untuk penugasan, pendidik dapat meminta kelompok kinestetik melakukan simulasi secara mandiri.
Dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi tersebut, pendidik dapat memenuhi keberagaman kebutuhan masing-masing siswanya. Setiap siswa dapat mendapatkan peluang yang sama untuk memahami materi perubahan wujud zat dengan efektif dan komprehensif. Demikian juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Referensi
Purnawanto, A. T. (2023). Pembelajaran berdiferensiasi. Jurnal Pedagogy, 16(1), 34-54.
Jayanti, M. I., Umar, U., Nurdiniawati, N., & Amar, K. (2022). PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PERSPEKTIF RICHARD I. ARENDS DAN KILCHER: KONSEP, STRATEGI, DAN OPTIMALISASI POTENSI BELAJAR SISWA. eL-Muhbib: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, 6(2), 91-108.
Suhartini, H. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Murid kelas XA SMAN 3 Pandeglang pada Materi Energi Terbarukan. MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran, 9(1), 97-101.
Naibaho, D. P. (2023). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Mampu Meningkatkan Pemahaman Belajar Peserta Didik. Journal of Creative Student Research, 1(2), 81-91.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H