Mohon tunggu...
Atikah Pratiwi
Atikah Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Hobi : Menonton film,Membaca buku sastra dan mitologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Banyaknya Tugas Terhadap Kesehatan

18 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:25 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spiritual yang sehat dapat dilihat dari cara seseorang mengekspresikan rasa bersyukur, pujian, dan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesehatan spiritual juga dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Kesehatan spiritual memiliki hubungan dengan dimensi lainnya, seperti fisik, sosial, psikologis, dan kultural. Spiritual adalah suatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia dengan beberapa kekuatan di atasnya, kreatif, kemuliaan atau sumber energi. Spiritual juga merupakan pencarian arti dalam kehidupan, pengembangan dari nilai-nilai, dan sistem kepercayaan seseorang yang mana akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi.

 

Pentingnya Kesehatan Mahasiswa Kesehatan mahasiswa sangat terkait dengan kesehatan mental. Untuk mengetahui apakah seseorang terganggu mentalnya atau tidak bukanlah hal yang mudah karena tidak mudah diukur, diperiksa ataupun dideteksi dengan alat-alat ukur seperti halnya dengan kesehatan jasmani atau badan. Hal ini berarti menyatakan bahwa kesehatan mental adalah relatif, yaitu tidak terdapat batas-batas yang tegas antara wajar dan menyimpang. Akibatnya, tidak ada batas yang tegas antara kesehatan mental dengan gangguan kejiwaan. Hal ini menyebabkan kesehatan mental mahasiswa sering kali disepelekan. Meskipun demikian, ada beberapa ahli yang berusaha merumuskan tolok ukur kesehatan mental seseorang. Sadli  mengemukakan tiga orientasi dalam kesehatan jiwa, yakni:

1. Orientasi Klasik: Seseorang dapat dianggap sehat bila ia tidak memiliki keluhan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tak sehat yang mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari.

2. Orientasi penyesuaian diri: Seseorang dapat dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain dan lingkungan sekitarnya.

3. Orientasi pengembangan potensi: Seseorang dapat dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya menuju kedewasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.

Selain aktif berkuliah dan berkegiatan lainnya, memiliki banyak tugas kuliah merupakan hal yang lazim dalam kehidupan mahasiswa. Tugas merupakan kewajiban dan tanggung jawab mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas dengan baik agar mendapat nilai yang baik pula. Akan tetapi, banyaknya tugas sering kali membuat mahasiswa terpaksa begadang dan telat makan karena fokus pada tugas yang sedang dikerjakan. Hal itu membuat mahasiswa sering merasa stres karena pola tidur dan makan yang terganggu ditambah perasaan di bawah tekanan berupa tanggung jawab tugas kuliah dan kekhawatiran terhadap hasil tugas yang dikerjakan.

Pola makan dan tidur yang terganggu erat kaitannya dengan sebagian mahasiswa karena aktivitasnya yang cenderung padat selain mengerjakan tugas. Mahasiswa juga memiliki aktivitas lainnya, baik aktif di dalam atau di luar kampus, maupun aktivitas di rumah. Tugas yang diberikan dengan porsi yang tidak tepat dapat mengganggu kesehatan fisik maupun mental mahasiswa. Sebagai mahasiswa, kesehatan fisik dan mental merupakan hal yang penting untuk dijaga dalam mendukung perkuliahan mahasiswa agar mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan maksimal. Ada pula manajemen waktu yang baik dapat mendukung mahasiswa dalam mencapai tujuan hidupnya. Apabila tugas diberikan dengan porsi yang tepat kepada mahasiswa, mahasiswa dapat lebih menjaga kesehatannya sehingga melancarkan perkuliahan mahasiswa hingga akhir.Karena tak jarang kita melihat di berita bahwa tidak sedikit mahasiswa yang melakukan tindakan nekat akibat banyaknya beban tugas yang ditanggung.

Oleh karena itu,mahasiswa diharapkan dapat mengatur waktunya dengan baik antara kuliah dan aktivitas lainnya agar terhindar dari stres dan kesehatan fisik yang terganggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun