Mohon tunggu...
Atikah Adawiyah
Atikah Adawiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan

Mahasiswa Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan dalam Perspektif Antropologi

12 Maret 2020   23:21 Diperbarui: 12 Maret 2020   23:24 3074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu mentalitas yang menilai tinggi mutu dan ketelitian  itu sebenarnya memerlukan suatu orientasi nilai budaya yang menilai tinggi hasil dari karya manusia.

Suatu bangsa yang hendak mengintensifkan usaha untuk pembangunan harus berusaha agar banyak dari warganya lebih menilai tinggi orientasi ke masa depan, dan demikian lebih menilai tinggi hasrat eksplorasi untuk mempertinggi kapasitas berinovasi.

Ketika kita membahas mengenai pembangunan maka tidak hanya identik dengan pembangunan fisik semata tetapi pembangunan juga terkait dengan hal mentalitas masyarakat serta kehidupan sosialnya.  

Masyarakat Indonesia yang majemuk dan memiliki latar belakang kebudayaan yang beragam, jelas memerlukan kerangka acuan untuk dijadikan pegangan dalam pergaulan nasional masa kini. 

Oleh karena itu, nilai-nilai tradisional yang mengandung kearifan, persamaan, dan multikultural, bisa dijadikan pegangan bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia di mana pun tempat tinggalnya, perlu digali dan diteliti kemudian ditawarkan sebagai alternatif yang baik untuk pengembangan dan pembangunan kehidupan sosial keagamaan yang baru dan serasi. 

Dalam sejarah bangsa-bangsa ketika menghadapi kerumitan sosial, ekonomi, politik, konflik agama, dan sebagainya, kerap menemukan solusi dengan memetik kearifan tradisi lokal. 

Nilai kearifan lokal akan memiliki makna apabila tetap menjadi rujukan dalam mengatasi setiap dinamika kehidupan sosial, lebih-lebih lagi dalam menyikapi berbagai perbedaan yang rentan menimbulkan konflik. Keberadaan kearifan budaya lokal justru akan diuji ditengah-tengah kehidupan sosial yang dinamis. Di situlah sebuah nilai akan dapat dirasakan dalam hal membangun mentalitas dan kehidupan sosial dalam hal bermasyarakat.

SUMBER : Koentjaraningrat, 2004. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia.

Marzali, Amri. 2016. Antropologi & Pembangunan Indonesia. Jakarta : Prenamedia Group.

Sari, Ismet. (2019). Strategi Kebudayaan Pembangunan Keberagamaan Di Indonesia: Mempertegas Kontribusi Kearifan Budaya Lokal Dalam Masyarakat Berbhinneka. Jurnal Studia Sosia Religia. Volume 02 (02) : 63-77

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun