"Hmmm... Boleh. Tapi nanti dalam perjalanan pulang dari hutan, biasanya kamu diikuti banyak sekali nyamuk hutan yang besar-besar. Nyamuk itu enggak boleh ikut sampai rumah. Nanti rumah jadi banyak nyamuk."Â
"Caranya gimana?"
"Beberapa meter sebelum sampai rumah, kamu berputar 360 derajat beberapa putaran. Berhenti, lalu lari ke rumah sekencang-kencangnya."
Hmm... Satu lagi hal baru yang saya tahu darinya. Kalau sudah begini biasanya saya tidak sabar menunggu diceritakan kembali kisah masa kecilnya. :)
Selain pandai bercerita, suami saya juga romantis. Senangnyaaa... :)
Pernah suatu hari sampai cukup larut ia belum juga pulang dari aktivitas mendongengnya yang dilanjutkan dengan rapat. Sebetulnya saya mengantuk, namun lebih memilih menunggunya dalam keadaan terjaga. Apalagi ketika ia mengabari sudah dalam perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, ia memeluk saya dan berterimakasih karena sudah menunggunya sampai ia tiba di rumah.Â
"Iya, sayang. Sama-sama. Aku seneng kok menunggu kamu pulang." Jawab saya "Mau teh hangat?"
"Boleh. Tapi tolong lepaskan jaketku duluuu.."
Awalnya saya berpikir ia ingin bermanja-manja dilayani, karena biasanya ia membuka sendiri jaketnya. Namun ketika saya turunkan resleting jaketnya, ada setangkai bunga mawar merah menyembul dari balik jaket masih terbungkus plastik bening. Saya agak terpekik karena terkejut senang, dan ia tertawa senang karena kejutannya berhasil.
Pernah juga di tengah kesibukannya ia membetulkan lemari makan yang sudah bolong bagian belakangnya. Atau mencopot kawat nyamuk dan memasang yang baru ketika saya mengeluhkan banyaknya nyamuk karena kawat nyamuknya sudah sobek sana sini. Buat saya semua ini romantis.
Dibalik semua cerita itu, pernah juga kami berselisih paham. Apalagi di bulan-bulan pertama pernikahan. Kami berdua berusaha belajar dari banyak hal yang sudah dilewati. Suami saya sering bilang agar kami tidak lelah untuk saling mengingatkan dalam segala urusan, baik dunia maupun akhirat. Katanya, biarpun ia suami, ia perlu juga diingatkan jika salah. Dan sejauh ini menurut saya ia termasuk orang yang mau mendengar masukan dari siapa saja, termasuk dari saya.Â