Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rasulullah saw. bersabda,
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai” (HR. Al Bukhari).
Dalam hadis yang juga diriwayatkan Al Bukhari, Rasulullah saw. bersabda,
“Wahai para wanita kaum Muslimin, janganlah ada seorang tetangga meremehkan pemberian tetangga yang laian sekalipun ia (pemberian tersebut) berupa ujung kuku unta.” (HR. Al Bukhari).
Berdasarkan hadis tersebut, pemberian hadiah dalam bentuk apa pun tetap harus kita hargai sebagai bentuk rasa saling mengasihi, apalagi pada hari raya di saat umat Islam merasa bahagia. Jadi, tidak salah jika sebagai orang tua tentu ingin membahagiakan anak dengan memberi hadiah, baik berupa ang pau, baju, smartphone, atau barang mewah lainnya.
Sayangnya ada beberapa kesalahan yang lita lakukan saat memberikan ang pau atau hadiah lebaran lainnya, Apa sajakah itu?
1. Memberi ang pau Sama Rata Tanpa Membedakan Usia Anak.
Maksud pemberi tentunya menghindari keruwetan saat pembagian. Namun jika uang 5000 rupiah diberikan kepada anak lima tahun tentu berbeda nilainya diberikan kepada anak usia 12 tahun.
2. Orang Tua Bersikap Masa Bodoh dengan ang pau Diterima Anak.
Selama ini orang tua menganggap hadiah untuk anak adalah hak anak. Mereka tidak bertanya lebih lanjut tentang hadiah itu. Seharusnya, orang tua dapat mengajarkan kepada anak cara memanfaatkan hadiah, seperti menabung di celengan untuk membeli barang yang diinginkan atau menjaga hadiah yang diperoleh jika berupa barang.
3. Menjelaskan Maksud Pemberian Hadiah.