Mohon tunggu...
Moch. Athoillahil Qodri
Moch. Athoillahil Qodri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menyukai keramaian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tip agar Tidak Dimakan Hiu

20 Maret 2024   18:50 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, Nemo berangkat menemui Barron. Dia masih bingung memikirkan pesan ayannya kemarin. Kenapa harus datang sendirian? Bukankah bagus kalau teman-temannya tahu bahwa ada hiu yang baik. Dia sudah menolak teman-temannya yang mau ikut saat perjalanan. Tentu saja dengan alasan yang dibuat-buat. Namun satu hal yang membuatnya terkejut, ternyata Barron adalah teman ayahnya kecil. Dia penasaran bagaimana mereka bisa berteman. 'Mungkin aku akan menanyakannya setelah bertemu Tuan Barron'.

Walaupun sudah semangat berangkat, sebenarnya dia tidak tahu tepatnya bisa menemui Barron di mana. Dia juga tidak terpikir untuk bertanya kepada ayahnya, tentu saja karena mereka berteman. 'Bukankah sudah sewajarnya seorang teman tahu tempat tinggal temannya'. Entahlah. Nemo tidak pedulikan itu lagi. Nasi sudah menjadi bubur.

Karena tidak tahu tempat tinggal Barron, Nemo langsung menuju tempat pertama kali mereka bertemu. Ya, tempat di dekat permukaan laut yang rawan.

Setelah lumayan lama berenang, akhirnya dia sampai juga. Sayangnya, di sana tidak ada siapa pun. Ia tak bisa merasakan lega. Nemo berbalik arah ingin pulang.

Tiba-tiba, ia melihat sesuatu yang mengejutkan.

"Tolong!..." Teriak gerombolan ikan bawal dikejar oleh hiu yang tak lain adalah Barron. Ikan-ikan itu langsung di bantai oleh taring-taring besar, lancip nan tajam Barron. Air di sekitar mulutnya merah bercampur darah ikan-ikan itu. Nemo melihatnya ngeri.

Setelah menyantap daging gerombolan ikan bawal, Barron beranjak pergi. Namun, ia enggan karena melihat Nemo.

"Hei, sedang apa kau ikan badut kecil. Di sana bukan tempat bermain sirkus!" Barron mendekat.

Nemo menatapnya agak ketakutan.

"Maaf Tuan Ron, apakah aku boleh menanyakan suatu hal?"

"Hah. Boleh saja. Apa yang akan kau tanyakan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun