Namun, Marxisme modern menunjukkan fleksibilitas dalam pendekatannya, termasuk penekanan pada isu-isu identitas dan budaya, serta kemungkinan reformasi melalui kerjasama sosial, berbeda dengan fokus revolusioner Marxisme Klasik. Perbandingan dengan teori hubungan internasional lainnya, seperti Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme, menunjukkan perbedaan mendasar dalam cara pandang terhadap struktur sosial, ekonomi, dan motivasi manusia.Â
Marxisme dan Marxisme Klasik melihat pertentangan kelas dan struktur ekonomi sebagai pendorong utama dalam memahami konflik, sementara teori-teori lain lebih fokus pada kekuasaan negara dan kerjasama internasional. Dengan demikian, Marxisme dan Marxisme Klasik tetap relevan dalam diskusi tentang ketidakadilan sosial dan transformasi masyarakat, meskipun pendekatannya berbeda dari teori-teori lainnya.
Sumber
https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/paradigma/article/download/26617/10413
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H