Mohon tunggu...
Athiya Zahra
Athiya Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persamaan dan Perbedaan Teori-Teori dalam Hubungan Internasional, Realisme, Neorealisme, Liberalisme, dan Neoliberalisme

13 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:26 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liberalisme menempatkan individu dan kelompok masyarakat sebagai aktor utama dalam kebijakan yang merefleksikan kepentingan domestic, sedangkan neoliberalisme lebih menekankan kekuatan pasar untuk mengatasi isu-isu sosial dan ekonomi.  Neoliberalisme percaya bahwa pasar bebas adalah mekanisme yang lebih efisien daripada regulasi negara. Selain itu liberalisme optimis bahwa kerjasama internasional diperlukan untuk mencapai kepentingan bersama sedangkan neoliberalisme lebih fokus pada persaingan bebas dan kebebasan individu dengan keyakinan bahwa mekanisme pasar akan mengatur kesejahteraan sosial tanpa perlu intervensi. Liberalisme juga Mendorong kebebasan individu dan otonomi di berbagai bidang sedangkan Neoliberalisme mempercepat proses globalisasi dengan menekankan bahwa interaksi pasar seharusnya tidak terhambat oleh kebijakan pemerintah. Perbedaan lainnya antara liberalisme dan neoliberalisme yaitu liberalisme memiliki cakupan yang lebih luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan, sedangkan neoliberalisme lebih terfokus pada ekonomi dan pasar. Neoliberalisme mendorong penghapusan intervensi pemerintah di pasar lebih banyak dibandingkan liberalisme tradisional yang meski mendukung pasar bebas namun tetap mengakui perlunya regulasi untuk keadilan sosial.

Kesimpulan 

Teori realisme, neorealisme, liberalisme, dan neoliberalisme merupakan aliran pemikiran yang memiliki kesamaan dalam memahami pentingnya interaksi antarnegara dalam konteks hubungan internasional.  Keempat teori ini sepakat bahwa interaksi antarnegara baik melalui konflik, kerjasama, maupun diplomasi merupakan aspek esensial dalam mencapai tujuan nasional. Meskipun cara berinteraksi yang dianjurkan berbeda-beda, masing-masing teori memberikan penekanan pada kepentingan nasional yang mencakup aspek keamanan, ekonomi, dan ideologis. Kepentingan nasional ini berfungsi sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan politik, dimana realisme dan neorealisme cenderung memprioritaskan keamanan sebagai elemen utama, sedangkan liberalisme dan neoliberalisme lebih menekankan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Realisme yang berakar pada pemahaman sifat manusia, menekankan pentingnya kekuasaan khususnya kekuatan militer sebagai tujuan utama negara. Dalam pandangan ini, konflik dan perang dianggap sebagai alat yang sah dalam mencapai tujuan nasional. Namun disisi lain, neorealisme memperkenalkan analisis yang lebih mendalam terhadap struktur sistem internasional yang anarkis dan dampaknya terhadap interaksi antarnegara. Neorealisme mengakui kekuasaan sebagai alat untuk mencapai pertahanan dan kelangsungan hidup negara, serta memperkenalkan konsep "security dilemma," di mana upaya satu negara untuk meningkatkan keamanannya dapat mengancam keamanan negara lain. Sementara itu, liberalisme menempatkan individu dan kelompok masyarakat sebagai aktor penting dalam kebijakan, mengutamakan kerjasama internasional untuk mencapai kepentingan bersama. Neoliberalisme, sebagai lanjutan dari liberalisme, lebih fokus pada kekuatan pasar dan mendorong penghapusan regulasi pemerintah, percaya bahwa mekanisme pasar akan lebih efisien dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Neoliberalisme juga mempercepat proses globalisasi dengan menekankan pentingnya interaksi pasar tanpa campur tangan pemerintah. Perbedaan mendasar antara liberalisme dan neoliberalisme terletak pada cakupan dan pendekatan. Liberalism memiliki cakupan yang lebih luas, meliputi berbagai aspek kehidupan, sedangkan neoliberalisme lebih terfokus pada aspek ekonomi dan pasar. Sementara liberalisme tetap mengakui perlunya regulasi untuk keadilan sosial, neoliberalisme cenderung mendorong penghapusan intervensi pemerintah.

Secara keseluruhan, meskipun keempat teori ini memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda, mereka sepakat bahwa kepentingan nasional adalah faktor sentral yang memengaruhi perilaku dan keputusan negara di kawasan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia yang kompleks ini, pemahaman yang komprehensif mengenai interaksi antarnegara sangat penting untuk merespons tantangan dan peluang yang ada.

Sumber Refrensi

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ip/article/download/50775/22700

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14840/2/T1_372013901_BAB%20II.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun