Fajar telah menyingsing di ufuk timur dan sebentar lagi matahari akan keluar dari persemunyiannya. Dalam sebuah rumah minimalis, disebuah kompleks perumahan di Kota Surabaya. Terdengar jam bekerberbunyi dari sebuah kamar di rumah itu, "kring-kring.." membangunkan Tia dari tidurnya.
"Ahh masih jam 5 ini, tidur lagi deh masih ngantuk gw, masih terlalu pagi juga!", ujar Tia sambil mematikan alarm dijamnya.
Beberapa menit kemudian ia terbangun kembali, teringat PR yang belum selesai dikerjakannya tadi malam, karena dia ketiduran.
Tia Sekar Ayu merupakan seorang pelajar kelas XII SMA disalah satu SMA di Kota Surabaya. Setelah selesai shalat subuh, Tia langsung mulai bikin PR Fisika yang belum dikerjakannya untuk hari ini. Fisika memang selalu jadi masalah untuk Tia. Tak beberapa jauh dari rumah itu, Arnetta Margareta seorang putri pengusaha kaya, baru saja terbangun karena waktu telah menunjukkan pukul 06.15 WIB. Dengan malas-malasan ia berjalan ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Arnetta atau biasa dipanggil Netta bersekolah ditempat yang sama dengan Tia.
Sesampainya di sekolah, di kelas XII IPA 1 siswa-siswa sedang bertebaran disekeliling kelas, heboh saling cari contekan satu sama lain untuk tugas Fisika yang hari ini harus dikumpulkan karena gurunya terkenal sangat killer. Ketika Tia masuk kelas, beberapa orang temannya langsung menyerbunya.
"Tia lu udah selesai ngerjain PR Fisika belum? Mau dong, minjem bukunya yaa!!", ujar beberapa orang teman sekelas Tia.
"Udah selesai kok gw." Jawab Tia
"Pliss gw minta jawaban lu dong boleh ngga?? Gue blom selesai nihh buru-buru juga bentar lagi bel masuk bunyi", rengek beberapa siswa yang berharap Tia mau memberikan contekan pada mereka.
Saat semua isi kelas begitu ribut, tiba-tiba guru Fisika yang sedari tadi diharapkan untuk berlama-lama di ruang guru pun datang. Melihat suasana kelas yang sangat ramai dan ribut murid berseliweran itu membuat guru Fisika tersebut marah. Apalagi setelah melihat siswa yang sedang membuat pekerjaan rumah yang ia berikan di kelas, ditambah nyalin pula dari teman. Guru Fisika tersebut langsung saja marah luar biasa dan ngomel sepanjang pelajaran. Ia menambahkan tugas tambahan dua kali lipat dari sebelumnya.
Pelajaran selanjutnya adalah matematika, pelajaran favorit seorang Tia. Ia menyukai pelajaran tersebut karena gurunya sangat menyenangkan. Tia selalu menyimak dengan tekun penjelasan guru dan berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya itu. Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, karena pelajarannya disukai maka waktu pun tak terasa sudah habis. Biasanya pelajaran yang tidak menyenangkan itu terasa lama sekali waktunya, meskipun kita lihat jam beberapa kali pasti saja belum beres terus.
Pada jam istirahat, Tia pergi makan ke kantin, ia menjalankan kakinya ke Warung Pecel Bu Jamila langganan dirinya bersama teman-temannya Risa, Netta, Sisi, Panji, dan Yandi. Pecel Bu Jamila emang paling top di sekolah tersebut, rasanya muantep makanya waktu istirahat pasti antri panjang diserbu oleh para siswa.Â