Setelah dua minggu lewat, mereka sudah mulai sibuk dengan kesibukan masing-masing dan penumuman kelulusan SNMPTN pun akan segera diumumkan sore hari. Tia langsung melihat pengumuman yang paling ditunggu-tunggu tersebut secara online. Dan ternyata, sebuah tulisan "LULUS" menghiasi beranda website yang dibuka Tia di kampus pilihan pertamanya. Tia langsung sujud syukur dan bersorak gembira sembari memberi kabar pada orang tuanya yang direspon dengan senang sekali, mereka bangga Tia bisa lulus di PTN negeri dan tidak perlu susah-susah mengikuti ujian tulis masuk perguruan tinggi. Setelah itu, Tia menghubungi kelima sahabatnya untuk menanyakan hasil mereka, tapi yang aktif hanya Panji dan Sisi.
"Guys gimana hasilnya? Kalian lulus kah di SNMPTN pilihan kalian? Gw lulus nihh", tanya Tia lewat videocall kepada teman-temannya.
"Alhamdulillah gw lulus di ITB nih, jurusan teknik sesuai harapan gw", jawab Panji.
"Duhh gw ga lulus nih.. jadi sedih juga tapi ga sedih-sedih amat sih gw punya rencana lain hehehe", ucap Sisi dengan muka santai.
"Ya udah gak apa Si gw yakin lu sukses dengan jalan lain kok. Tuhan udah ngasih rencana lebih baik buat lu, tetep semangat deh pokoknya yaa!", Tia mendukung sahabatnya Sisi agar tidak bersedih.
"Iya gw yakin kok, gw nanti mau ikutan ujian tulis dan gw yakin gw pasti lolos", ujar Sisi dengan semangat menggebu-gebu.
Tia sangat senang mendengar kabar dari temannya Panji yang lolos sesuai harapan dan ia pun senang sekaligus sedih mendengar kabar dari Sisi karena ia tidak lulus, tetapi Tia lebih senang lagi ketika mendengar sahabatnya itu tidak patah semangat. Kegagalan bisa menjadi sebuah motivasi untuk berhasil.
Minggu ini ternyata Netta pulang dari LA ke Indonesia. Dia mengirim pesan kepada Tia dan sahabatnya yang lain.
'guys gw sekarang udah ada di Indonesia, gw kangen banget sama kalian bisa ngga kita ketemu? Soalnya gw harus berangkat lagi ke LA karna gw kuliah di sana. Gw cuma sebentar di Indonesia cuma mau ambil ijazah dan perpanjang paspor gw'
Akhirnya keenam orang itu bisa berkumpul lagi pada sebuah momen dan merupakan pertemuan terakhir mereka. Banyak hal yang mereka bicarakan saat itu dan mengimpikan sebuah pertemuan dimana nantinya kesuksesan sudah ada di tangan mereka. Saat itu Risa dan Yandi juga datang, ternyata Risa membawa kabar gembira dimana ia ternyata lulus SNMPTN dan dapat beasiswa bidik misi jadi ia tidak perlu membayar kuliah dan mendapat uang saku dari pemerintah. Sedangkan Yandi lulus ujian tulis di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Pada pertemuan itu mereka tertawa terbahak-bahak bahkan terharu semua perasaan dikeluarkan sampai akhirnya sebuah kata yang harus memisahkan mereka keluar dari mulut mereka berenam "See you guys. Sampai ketemu lagi saat kesuksesan ada di tangan kita" yang mereka ucapkan sambil berpelukan.
~SELESAI~