Mohon tunggu...
Athira Naila
Athira Naila Mohon Tunggu... Lainnya - Athira Naila Khairunnisa

Athira Naila Khairunnisa XII MIPA 8

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Frienship Never End"

25 Februari 2022   12:56 Diperbarui: 25 Februari 2022   12:58 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Galau kenape lu? Sini curhat sama gw", jawab Risa mendekati Netta.

"Gw bingung banget nih.. lu tau kan ortu gw pengennya gw masuk kedokteran dan mereka maksa banget sedangkan gw sukanya di hal lain, Sa. Gw aja ngeliat darah langsung mual gimana gw mau jadi dokter coba ntar gw malahan pingsan mulu dan kuliah gw gaakan tamat-tamat sampe lebaran monyet", curhat Netta panjang lebar.

"Menurut gw sih ortu lu cuma pengen yang terbaik buat lu Nett, mereka ingin masa depan lo cerah seperti mereka", saran Risa.

"Lah lo kok jadi bela ortu gw sih Sa, kasih saran kek biar gw ga bingung nih milih mereka aja atau keinginan gw sendiri?", jawab Netta sambil memanyunkan bibirnya.

"Nihh yaa Ta, hanya lu yang tau jawabannya, turutin aja kata hati lu napa. Coba lu cerita sama ortu lu keinginan lu ngomong baik-baik ke mereka, jangan lupa lu berdoa terus sama Allah supaya lu dapet jawabannya dan diberi ketetapan hati. Insyaallah semuanya yang lu usahakan, yang lu pilih itu yang terbaik buat lu." jawab Risa sambil mengelus pundak Arnetta.

"Baiklah.. makasih yaa sarannya bestie", Netta tersenyum dan langsung memeluk sahabatnya itu.

Mendengar saran dari Risa, Netta bisa lebih tenang walau ia masih belum yakin akan pilihannya. Tapi ia akan melakukan saran yang diberikan oleh sahabatnya itu.

Seperti biasa, keenam sahabat ini berkumpul di basecamp mereka dan topik mereka hari ini adalah membahas tentang pilihan jurusan pada formulir pendaftaran SNMPTN. Wajah mereka nampak seperti orang bingung dan hanya terdiam menatapi kertas tersebut. Karena terlalu hening, Tia mulai mencairkan suasana dengan mengajak ngobrol tetapi yang lain hanya menanggapinya dengan kurang semangat.

"Woyy kalean! Kok mukanya pada lemes lesu kek habis disuruh kerja rodi aja. Gue tau lu semua tuh masih gegana gelisah galau merana dengan apa yang mau lo pilih. Gw juga ngerasain hal yang sama tapi kita tuh harus tetap optimis dan tetapkan hati keles", ujar Tia sambil membuka camilan yang tadi ia beli sebelum pulang dan menawarkannya pada teman-temannya satu persatu.

"Bener juga sih kita mesti yakin nihh sama pilihan kita jangan labil kek bocil!", jawab Panji sambil menyomot camilan yang tadi ditawarkan oleh Tia.

"Aduhh tapi gw ngerasa deg deg serr ini takut nanti gw salah pilih seperti memilih doi", ujar Sisi dengan muka panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun