Adakah yang tak tahu tentang cerita rakyat? Banyak, sebenarnya. Mereka, anak-anak diaspora yang tak dikenalkan orang tuanya dengan cerita-cerita populer seperti Malin Kundang atau Bawang Merah Bawang Putih. Mereka, anak-anak dengan orang tua yang entah terlalu sibuk---entah tidak peduli untuk mengajari anaknya. Padahal, cerita rakyat telah mengambil andil dalam membentuk karakter anak sejak bertahun-tahun lamanya. Yuk, simak pengaruhnya dalam pendidikan karakter anak!
Cerita rakyat sebenarnya sama dengan bentuk kesenian tradisional lainnya. Turun temurun hingga berkembang luas dan menjamur di seluruh negeri, serta banyak versinya tergantung yang menceritakan. Sayangnya, walau banyak orang yang memberikan anaknya les tari tradisional atau les untuk kesenian tradisional lainnya, tak banyak yang memilih cerita rakyat sebagai kesenian yang diturunkan ke anaknya. Anak hanya mendapat pengalaman membaca ceritanya di sekolah, itu pun hanya dari kutipan dua paragraf di buku Bahasa Indonesia.
Seperti kesenian tradisional lainnya, jenis cerita rakyat pun bermacam-macam: legenda, mitos, epos, dongeng, dan masih banyak lagi. Berikut akan dirincikan jenis-jenis cerita rakyat.
Legenda
Legenda adalah cerita tentang asal muasal suatu tempat.
Mitos
Mitos adalah cerita rakyat dengan unsur-unsur supranatural.
EposÂ
Epos adalah cerita rakyat yang membahas tentang rentetan kejadian yang panjang.
Dongeng