OCD adalah gangguan mental di mana penderitanya merasa sangat takut dan cemas. Orang dengan OCD sering dianggap sebagai perfeksionis, dan tidak sehat.Â
Orang-orang yang memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri seringkali prokrastinasi karena mereka takut mereka tidak akan dapat memenuhi standar tersebut.Ini adalah salah satu alasan mengapa prokrastinasi menjadi hal yang cukup umum bagi mereka. Hal inilah yang membuat orang takut melakukan kesalahan dan ragu tentang kebenarannya.
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD atau dapat disebut dengan gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya sulit untuk fokus.Â
Ini dapat menyebabkan prokrastinasi dengan mengganggu kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi atau berkonsentrasi.Jika seseorang merasa terganggu oleh distraksi eksternal dan internal, ia akan merasa sulit untuk memulai suatu pekerjaan.
- Akademik
Sebuah analisis yang diterbitkan oleh Psychological Bulletin pada tahun 2007 menemukan bahwa sekitar 80 hingga 90 persen siswa menunda tugas mereka secara teratur.Â
Selain itu, ada distorsi kognitif utama yang menyebabkan siswa sering menunda tugas atau pekerjaan mereka, seperti suka meremehkan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan melebih-lebihkan dorongan yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
- Ketakutan atau kekhawatiran
Rasa takut akan kegagalan, ketidakmampuan, atau penilaian negatif orang lain dapat menyebabkan kebiasaan menunda atau prokrastinasi.Â
Ini disebabkan ada saat-saat ketika orang lebih suka menunda pekerjaan mereka daripada menghadapi ketakutan mereka.
- Kurangnya Struktur Waktu
Jika seseorang tidak memiliki jadwal atau rencana yang jelas, mereka dapat kehilangan fokus dan ini dapat dengan mudah menunda pekerjaan mereka.
Bagaimana Cara mengatasi Prokrastinasi?
Pertama, meningkatkan Kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan poin penting dan paling utama  dalam mengatasi prokrastinasi ini, karena Kesehatan mental memengaruhi bagaimana kita mengendalikan pekerjaan dan bagaimana kita mengelola emosi dan tindakan.Â