Mohon tunggu...
Athaya Zaida Kamila
Athaya Zaida Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Prodi S1 Manajemen Keuangan Syariah - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Memiliki hobi menonton film, menonton drama dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Risiko Pasar (Market Risk) pada Perbankan Syariah

28 Mei 2023   17:03 Diperbarui: 28 Mei 2023   17:05 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fluktuasi inflasi mempengaruhi biaya produksi dan tingkat pengembalian bagi klien keuangan. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa perkembangan suku bunga berdampak pada tingkat pendapatan keuangan.

Risiko pasar atau risiko pasar adalah kondisi perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di mana perusahaan tidak memiliki kendali. Risiko pasar sering disebut sebagai risiko global karena sifatnya umum dan ditangkap oleh seluruh organisasi. 

Risiko pasar merupakan masalah yang disebabkan oleh perubahan harga pasar dan perubahan nilai aset itu sendiri. Risiko pasar adalah risiko kerugian di dalam dan di luar neraca karena perubahan harga pasar yang merugikan.

Risiko pasar dapat diukur dengan menggunakan Value at Risk (VaR), yaitu perkiraan probabilitas kerugian portofolio berdasarkan analisis statistik tren harga historis dan volatilitas (Korna Risk Management, 2010). Risiko ini muncul ketika harga pasar bergerak ke arah yang merugikan. 

Risiko ini merupakan risiko majemuk yang timbul dari perubahan suku bunga, perubahan nilai tukar mata uang asing dan faktor lain yang mempengaruhi harga pasar saham, saham dan komoditas. 

Ada dua jenis risiko pasar, yaitu risiko pasar spesifik, di mana risiko muncul dari perubahan harga sekuritas tertentu, dan risiko pasar umum, di mana risiko muncul dari perubahan harga instrumen moneter tertentu (Kasidi, 2010 : 66).

Risiko pasar dapat diungkit dengan Net Interest Margin (NIM). NIM adalah rasio cakupan bunga terhadap pinjaman yang diberikan. Hasil margin bunga dari pendapatan bunga dari pinjaman dikurangi biaya bunga dari dana yang dikumpulkan. 

NIM yang tinggi menunjukkan efisiensi bank dalam menginvestasikan aset-aset produktif. Artinya pendapatan bunga dari aktiva produktif yang dikelola bank akan meningkat dan mempengaruhi laba bersih bank. Jadi semakin tinggi NIM maka ROA juga semakin tinggi.

Bentuk-bentuk risiko pasar

Secara umum, ada 2 (dua) bentuk risiko pasar, yaitu:

1. Risiko Pasar Secara Umum (General Market Risk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun