UNTUK MEMENUHI TUGAS BELAJAR MENULIS ARTIKEL PADA BLOG/WEBSITE.
Hari tanpa bayangan atau kulminasi utama di Yogyakarta diprediksi terjadi pada tanggal 13 Oktober 2024, mulai pukul 11.24 WIB.Â
 Hari tanpa bayangan merupakan fenomena alam ketika matahari berada di posisi paling tinggi di langit. Peristiwa ini menyebabkan bayangan benda tegak seolah menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri."Hal ini disebut juga sebagai gerak semu harian matahati".Fenomena tersebut menyebabkan cuaca pada saat terjadi fenomena lebih panas dan terik daripada cuaca pada hari hari biasanya. Setelah terjadinya fenomena tersebut pada tanggal 15 Oktober 2024 di daerah Babarsari sudah mulai terjadi hujan lebat yang menyebabkan banyak Pohon tumbang. Perubahan cuaca secara tiba-tiba tersebut menyebabkan berbagai penyakit.
Tantangan Kesehatan Akibat Perubahan Cuaca yang Tidak Menentu untuk saat ini, cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat. Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti panas terik yang tiba-tiba disusul hujan deras dan angin kencang, membuat banyak orang rentan terkena penyakit. Pergantian musim, terutama di masa pancaroba, menjadi periode krusial karena tubuh perlu beradaptasi dengan kondisi yang sangat berfluktuasi. Inilah beberapa tantangan kesehatan yang sering muncul akibat kondisi cuaca tersebut.
1. Peningkatan Penyakit Saluran Pernapasan
Perubahan suhu yang drastis, dari panas ke dingin, seringkali memicu berbagai penyakit saluran pernapasan. Flu, batuk, pilek, serta infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah masalah yang paling umum terjadi. Udara dingin dapat mengiritasi saluran pernapasan, sedangkan kelembapan tinggi selama musim hujan menjadi tempat berkembangnya virus dan bakteri. Kelompok yang paling rentan adalah anak-anak, lansia, serta orang dengan penyakit kronis seperti asma.
2. Penurunan Imunitas Tubuh
Cuaca yang berubah-ubah cenderung memengaruhi daya tahan tubuh. Tubuh harus beradaptasi dengan suhu panas, lalu dingin, dalam waktu yang singkat, yang dapat melemahkan sistem imun. Hal ini membuat seseorang lebih mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri penyebab penyakit seperti flu dan demam. Selain itu, tubuh yang sering terpapar kondisi cuaca ekstrem juga rentan terhadap penyakit lain, termasuk penyakit kulit atau alergi.
3. Munculnya Alergi Musiman
Perubahan cuaca, terutama saat pancaroba, sering memicu alergi musiman. Angin kencang yang membawa debu dan serbuk sari (pollen) dari pepohonan dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu yang sensitif. Gejala alergi ini bisa berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan gatal-gatal pada kulit. Alergi ini biasanya lebih sering terjadi di daerah perkotaan dengan polusi udara yang tinggi.
4. Dehidrasi dan Serangan Panas
Saat suhu panas ekstrem melanda, risiko dehidrasi dan serangan panas meningkat. Tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat, yang jika tidak segera digantikan, bisa menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi pusing, lelah, kulit kering, hingga kebingungan. Dalam kasus yang lebih parah, cuaca panas dapat menyebabkan heatstroke, yang berbahaya jika tidak segera ditangani.
5. Gangguan Kulit
Cuaca yang terlalu lembap selama musim hujan atau terlalu kering saat panas dapat memengaruhi kesehatan kulit. Kondisi lembap memudahkan perkembangan jamur yang menyebabkan infeksi kulit seperti panu dan kurap, sementara cuaca panas dan kering menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Orang yang memiliki kulit sensitif juga lebih rentan terkena ruam atau iritasi kulit.
6. Penyakit Pencernaan
Musim hujan sering kali menjadi waktu di mana kebersihan lingkungan menurun, menyebabkan makanan dan minuman terkontaminasi. Akibatnya, penyakit seperti diare dan gangguan pencernaan lainnya sering muncul. Selain itu, makanan yang tidak disimpan dengan benar pada kondisi suhu yang ekstrem juga bisa menyebabkan keracunan makanan.
Untuk menghadapi tantangan cuaca yang ekstrem, ada beberapa langkah yang bisa diambil agar tubuh tetap sehat:
Menjaga Daya Tahan Tubuh: Konsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama yang mengandung vitamin C, untuk memperkuat sistem imun.
Tetap Terhidrasi: Minum cukup air setiap hari sangat penting, terutama saat cuaca panas. Ini membantu mencegah dehidrasi dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
Gunakan Pakaian yang Sesuai: Kenakan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca, seperti pakaian tebal saat cuaca dingin dan pakaian ringan serta menyerap keringat saat cuaca panas.
Perhatikan Kebersihan: Selalu cuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah, terutama sebelum makan. Ini penting untuk mencegah penyebaran kuman yang menyebabkan penyakit.
Jaga Kebersihan Lingkungan: Hindari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah.
Nama :Ajeng Larasati
       Annisa Mutia Rahma Suatmaji
        Athaya Sa'dan Sa'adah
       Natasya Dwi Kartikasari
Kelas: XI F1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI