Penyebutan peristiwa ini memiliki ragam jenis, Presiden Soekarno menyebut peristiwa ini dengan istilah GESTOK (Gerakan Satu Oktober), sementara Presiden Soeharto menyebutnya dengan istilah GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh), dan pada Orde Baru, Presiden Soeharto mengubah sebutannya menjadi G30S/PKI (Gerakan 30 September PKI) oleh karena tudingan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Ini mengubah dinamika politik dan sosial di negeri ini secara signifikan.
Jenderal Soeharto akhirnya mengambil alih kepemimpinan dan memimpin rezim Orde Baru.
Sementara Indonesia mengalami stabilitas politik yang lebih besar, tragedi G30S/PKI tetap menjadi kenangan kelam yang mengingatkan akan pentingnya perdamaian, toleransi, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H