Mohon tunggu...
Athallah Nadhifta
Athallah Nadhifta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Kolaborasi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang Mengubah Hidup Pasien

24 Desember 2024   10:55 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:48 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ruang Anak RSUD Haji Provinsi Jawa Timur (Sumber: Foto Penulis)

Mematuhi Hukum dan Etika Kesehatan

Setiap tindakan medis yang dilakukan oleh dr. Arief Wijaya Rusli, Sp. A , dan dua orang perawatnya selalu berlandaskan pada hukum dan etika kesehatan. Mereka memastikan bahwa semua informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarganya adalah akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku. Keberadaan rekam medis diperlukan dalam sarana pelayanan kesehatan, baik ditinjau dari segi pelaksanaan praktik pelayanan kesehatan, maupun dari aspek hukum (Abduh, 2021).

Setelah setiap kunjungan, dr. Arief Wijaya Rusli, Sp. A, dengan teliti mengisi rekam medis atau medical records pasien. Proses ini tidak hanya penting untuk dokumentasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa informasi yang relevan dapat diakses oleh tenaga medis lainnya di masa depan. Pengisian rekam medis ini adalah bagian penting dari etika kesehatan, yang memastikan bahwa setiap tindakan medis dapat dipertanggungjawabkan. Rekam medis yang baik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota tim medis, sehingga semua pihak dapat memahami riwayat kesehatan pasien dengan jelas.

Kesimpulan: Membangun Masa Depan Kesehatan Anak

Kunjungan dokter anak seperti yang dilakukan oleh dr. Arief Wijaya Rusli, Sp. A, menunjukkan bahwa praktik kedokteran tidak hanya tentang pengobatan fisik, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat dengan pasien dan keluarganya. Dengan pendekatan komunikasi terapeutik yang efektif, kepatuhan terhadap hukum dan etika kesehatan, serta kerja sama yang solid antara dokter dan perawat, mereka mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kesembuhan dan kesejahteraan pasien muda.

Melalui aktivitas visit ini, kita dapat melihat bahwa dokter dan perawat bukan hanya penyembuh, tetapi juga pendidik dan mitra dalam perjalanan kesehatan anak-anak. Dengan sinergi yang baik, mereka mampu memberikan pengalaman yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga menginspirasi. Kunjungan dokter anak adalah momen berharga yang dapat mengubah hidup pasien muda.

Sumber :

Djala,  F.  L.  (2021).  Hubungan  Komunikasi  Terapeutik  Perawat  Terhadap  Kepuasan  Pasien Rawat  Inap  Di  Ruangan Interna Rumah Sakit Umum Daerah Poso. Journal of Islamic Medicine, 5(1), 41–47. https://doi.org/10.18860/jim.v5i1.11818

Rachmad Abduh. (2021). Kajian Hukum Rekam Medis Sebagai Alat Bukti  Malapraktik Medis. DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 6(1), 221–234. https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/delegalata/article/view/4661/4983

World Health Organization. (2010, September 1). Framework for action on interprofessional education & collaborative practice. World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/framework-for-action-on-interprofessional-education-collaborative-practice

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun