Dari sekitar 129 gunung berapi di Indonesia, setidaknya ada tujuh yang tergolong sangat aktif, dan letusannya  menimbulkan korban ratusan ribu orang. Gunung-gunung tersebut ialah Kelud, Galunggung, Agung, Krakatau, Maninjau dan Tambora.  Letusan Gunung Galunggung di Tasikmalaya, Jawa Barat, tahun 1982, menewaskan lebih dari 4.000 jiwa dan menluluh-lantahkan 114 desa. Sementara letusan Krakatau tanun 1883 menewaskan 36 ribu jiwa.
Menurut situs web www.ehow.com, sebagaimana dikutip  Merry Wahyuningsih (dalam detikHealth),  ancaman kematian dan kehancuran bisa diminimalkan dengan cara yang sederhana tanpa harus membuat peralatan super karena hingga saat ini tidak ada peralatan yang mampu melawan letusan gunung berapi. Menurut situs web ehow, yang dibutuhkan adalah sedikit perencanaan dan akal sehat. Dengan begitu orang tetap bisa survive meski hidup berdampingan dengan gunung berapi:
1. Cari tahu apakah Anda tinggal di daerah gunung berapi aktif yang bisa menimbulkan ancaman bagi Anda atau keluarga Anda.
2. Hapalkan dan ketahui rute evakuasi untuk daerah Anda.
Dalam keadaan stres orang bisa saja lupa akan rute ini, akan lebih bijaksana jika bisa menyimpan salinan peta atau membuat rute evakuasi yang ditandai jelas.
3. Segera lakukan evakuasi jika sudah diminta untuk meninggalkan lokasi.
Gunung berapi akan memberikan peringatan-peringatan awal sebelum letusan terjadi. Peringatan-peringatan seperti gempa kecil, batuk-batuk jangan diabaikan.
4. Dalam kondisi darurat siapkan selalu air minum, makanan, baju ganti dan peralatan untuk pertolongan pertama.
5. Jangan kembali memasuki zona evakuasi sampai pihak otoritas menyatakan daerah tersebut aman.
Meskipun letusan gunung berapi telah berhenti memuntahkan abu dan lava tapi kemungkinan masih banyak risiko seperti udara dan air yang mengandung belerang.
6. Lebih baik tinggal di tempat perlindungan dan jangan meninggalkan lokasi penampungan sampai dinyatakan aman.
7. Jika memungkinkan pelajari tentang aliran lava, lahar, banjir, gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung berapi yang bisa untuk mengetahui posisi lebih aman untuk berlindung.
8. Pastikan untuk memakai masker atau kacamata jika pergi ke luar bangunan karena dampak yang paling utama dari abu vulkanik yang dirasakan manusia adalah masalah pernapasan, seperti iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, bronkitis, sesak napas (emfisema) hingga bahkan menyebabkan kematian karena saluran napas menyempit.
9. Jika tidak ditemukan masker, warga bisa menggunakan sapu tangan, kain atau baju untuk melindungi diri dari abu atau gas.