Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak Jokowi Jangan Menangis

13 Oktober 2020   23:11 Diperbarui: 13 Oktober 2020   23:24 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bapak Jokowi, jangan menangis. Tidurlah dengan tenang malam ini. Ada seribu orang yang mengawalmu dari belakang," pesanku terkirim entah pada siapa.

Aku kaget ketika sebuah pesan dari nomor baru muncul di beranda ponselku. Aku membukanya dan serentak menahan napas.

"Selamat malam Nusa Tenggara Timur. Apa kabar? Kemarin aku berkunjung ke Labuan Bajo. Proyek pembangunan daerah wisata di sana akan rampung tahun depan. Beberapa bendungan juga akan selesai. Aku harap di Kupang baik-baik saja. Semoga tidak ada kekacauan di sana, ya. Aku cinta Indonesia, khususnya NTT. Hujan turun malam ini. Segera siapkan lahan untuk menanam. Jangan tanam amarah dalam kepala. Amarah harus segera reda saat turun ke hati. Salam untuk teman-teman mahasiswa dan saudara-saudariku para buruh. Saudaramu, Bapak Jokowi"

Aku kaget membaca pesan itu. Ternyata Kita salah menilai Bapak Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun