Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Malam Berdarah

11 Oktober 2020   20:58 Diperbarui: 11 Oktober 2020   21:05 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melewati sebuah halte, tampak seorang anak duduk dengan kepala menunduk. Kamu penasaran dan mendekatinya. Hatimu kacau ketika mengetahui bocah itu adalah anakmu sendiri. 

Isak tangis tak terbendung. Inilah hari paling kelam dalam hidupmu. Anakmu menjadi korban dari tindakanmu yang kurang terpuji. Di tangan anakmu terselip sebuah surat. 

Kamu mengambil surat itu dan membacanya, "Ayah. Jangan sedih. Aku bangga melihat ayah menjadi orang terdepan dalam peristiwa hari ini. Karena itu, aku termotivasi untuk menjadi seperti ayah. Aku berjalan di antara massa yang datang berdemo. Aku menghayati seruan mereka, 'rela mati demi keadilan'. Semoga ayah bangga padaku. Aku mati demi sebuah kehidupan yang lebih baik. Ayah jangan sedih. Aku bangga pada ayah. Jiwa patriotisme ayah tumbuh dalam diriku."

Kamu memeluk bocah semata wayangmu. Rasa penyesalan mengalir dari kepala hingga ujung jari kakimu. Engkau mengutuki diri. Uang hasil bayaran kamu lemparkan ke kobaran api yang masih menyala. 

Perjuanganmu sia-sia. Rela berkurban namun ada yang dikurbankan. Bocah semata wayangmu tersenyum namun menangis melihat penyesalanmu yang datang terlambat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun