Aku lupa bahwa semua menjadi khayalan di antara rasa yang membelenggu. Aku hanya seorang NTT. Cintaku pun bernada NTT, Nanti Tuhan Tolong. Kepada siapa hatinya mendapat sandaran akhir. Tuhan pasti berbisik ke telinganya, "Dialah tulang rusukmu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!