Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Orang NTT Berwatak Keras?

31 Januari 2019   10:24 Diperbarui: 6 Juli 2021   15:38 5658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Kolaborasi budaya Yogyakarta, Manggarai dan Timor (Dokpri)

Ketika ada konflik, hal yang perlu dilihat adalah watak setiap orang. Tiga faktor di atas sebenarnya menjadi tungku yang baik untuk menanak pribadi seseorang. 

Terkadang orang lupa menahan amarah sehingga mudah menyulut api kebencian. Pribadi manusia berada di atas ketiga tungku ini dan atau masih ada tungku yang lain. Kenyataan akan adanya api membuka kesadaran setiap orang untuk mengontrol tungku apinya sendiri.

Untuk memahami watak orang NTT, harus melihat tungku yang membentuknya. Faktor keturunan, alam dan lingkungan adalah tiga tungku utama yang membentuk watak kerasnya. 

Perlu direfleksikan bersama bahwa memiliki watak yang keras tidak berarti jahat. Watak keras melambangkan keterbukaan, kemurnian, ketulusan, semangat juang, kepolosan, blak-blakan, dan mampu mengakui kesalahan. Jangan pernah takut bersahabat dengan orang NTT, ya.

Aku lupa satu hal. Lirik lagu yang aku maksudkan ada dalam lagu "Berita Kepada Kawan", karya Om Ebit G. Ade. Sepotong liriknya: "Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang". 

Bertanya tentang apa? Mengapa Watak orang NTT berwatak keras? Rumput tidak mampu memberi jawaban. Engkau akan menemukan jawaban ketika mampu masuk dalam kehidupan orang NTT.

Salam, PEACE WAELENGGA

Selamat tinggal Januariku

Yogyakarta, 31 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun