Mohon tunggu...
Lyfe

Lomba Pidato Bahasa Indonesia di KBRI Singapura

16 Juni 2016   09:38 Diperbarui: 16 Juni 2016   12:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama pemenang dan juri beserta Atdikbud KBRI Singapura.

Heng Zhi Ying Lydia, salah satu peserta lomba pidato merupakan mahasiswa Singapura.
Heng Zhi Ying Lydia, salah satu peserta lomba pidato merupakan mahasiswa Singapura.

Presentasi pidato dari masing-masing peserta diberikan waktu selama 10(sepuluh) menit, dimana 7 (tujuh) menit pertama digunakan untuk menyampaikanisi pidato, dan 3 (tiga) menit selanjutnya menjawab pertanyaan dari ketigajuri.  Hampir sebagian besar pesertalomba menyampaikan pidatonya dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang fasih danlancar, dan terstruktur sesuai tema yang dipilih.

Maasa Ochiai, peserta berkewarganegaraan Jepang.
Maasa Ochiai, peserta berkewarganegaraan Jepang.

Juara pertama lomba pidato adalah Yang Sheng, pelajar dari NationalUniversity of Singapore (NUS), mengambil tema Semboyan“Bhineka Tunggal Ika”. Isipidatonya, Yang Sheng sangat terkesan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,mengingat Indonesia merupakan salah satu negara besar dengan keragaman suku danbudaya namun bisa bersatu karena semangat yang tinggi untuk menjunjung kebersamaan.Yang Sheng, yang pernah berkunjung ke Indonesia dalam rangka mengambil matakuliah Bahasa Indonesia di universitasnya, sehingga ketika tampil membawakanpidatonya, dia sangat fasih menggunakan Bahasa Indonesia bahkan tampil sangatpercaya diri.

Ang Wee Chua Alan, pemenang kelima.
Ang Wee Chua Alan, pemenang kelima.
Pemenang kedua, Ho Choon Hong, adalah karyawandisalah satu bank ternama di Singapura, yang memberanikan diri untuk ikut lombapidato karena pernah bekerja beberapa tahun di Indonesia dan belajar BahasaIndonesia secara otodidak. Tema yang dibawakan adalah SenangnyaBelajar Bahasa dan Budaya Indonesia. Dalampidatonya, Ho Choon Hong memaparkanmengenai kesulitannya ketika belajar Bahasa Indonesia karena kebanyakan dariteman-temannya saat di Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa gaul sertakebingungannya melihat orang Indonesia suka menyingkat kata ketika mengirimpesan melalui telepon genggam. Didasari hal itu, Ho Choon Hong menyarankan agarIndonesia mengeluarkan kamus bahasa gaul yang dapat digunakan sebagai peganganbagi orang asing.

Lomba pidato berjalan dengan sukses dan lancar, duaorang pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia tersebut akan dikirim ke Indonesiauntuk mengunjungi Jakarta dan Yogyakarta dan berkesempatan untuk mengikutiupacara kenegaraan di istana negara pada tanggal 17 Agustus 2016.

Maasa Ochiai, pemenang ketiga lomba pidato.
Maasa Ochiai, pemenang ketiga lomba pidato.
Diharapkan acara lomba pidato ini bisa menjadi kegiatan tahunan bagi Rumah BudayaIndonesia Singapura melalui program Atdikbud, dengan persiapan yang lebihmatang serta hadiah yang beragam, sehingga dapat menarik minat para mahasiswadan masyarakat umum lebih banyak lagi, khususnya warga negara Singapura untukbelajar bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun