Mohon tunggu...
Ana MariaAtari
Ana MariaAtari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Unsur Intrinsik dalam Novel "Ganjil Genap" Karya Almira Bastari

15 Juli 2021   17:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   17:25 3294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sastra merupakan ungkapan ekspresi manusia yang dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan berdasarkan pengalaman atau imajinasi yang dikemas secara estetis dalam media bahasa. Salah satu hasil karya sastra berbentuk prosa adalah novel.

Novel adalah hasil karya imajinasi yang membahas mengenai permasalahan kehidupan seserorang atau berbagai tokoh dalam sebuah kisah yang memiliki alur didalamnya. Novel memiliki unsur pembangun ekstrinsik dan intrinsik yang berpengaruh di dalam novel itu sendiri (Nurjannah & Suhara, 2019). Unsur intrinsik tersebut membangun utuhnya sebuah novel diantaranya yaitu tema, perwatakan tokoh, alur, sudut pandang, dan amanat. Maka dari itu, setiap pengarang sangat memerhatikan setiap makna yang terkandung agar tersampaikan amanat dari pengarang.

Novel yang akan dikaji unsur intrinsiknya adalah novel Ganjil Genap karya Almira Bastari yang diterbitkan pada tahun 2020. Novel Ganjil Genap ini menyajikan petualangan cinta dan pencarian jodoh tokoh utama, yaitu Gala wanita karir nan cantik yang sudah berusia akhir dua puluhan dan ia mendadak jomblo setelah 13 tahun pacaran dengan Bara. Hidup Gala semakin sulit disaat adiknya mendadak meminta restu untuk menikah. Ia yang tak ingin dilangkahi mencoba berbagai cara agar segera menemukan pasangan sebelum pelaminan adiknya. Gala yang dibantu oleh sahabatnya, yaitu Sydney, Nandi, dan Detira melancarkan strategi untuk membantunya menemukan pasangan.

Berikut pembahasan unsur intrinsik dalam novel Ganjil Genap karya Almira Bastari:

1. Tema

            Novel ini bertema tentang kegagalan dalam suatu hubungan percintaan yang dialami oleh tokoh utama bernama Gala. Ia ingin mematahkan stigma yang melekat dalam masyarakat Indonesia, dimana wanita harus menikah sebelum usia penghujung dua puluh tahun. Data pada halaman 75:

"Gue ini cewek yang sebentar lagi umurnya tiga puluh. Datang dari keluarga yang mungkin rata-rata waktu umur 25 sudah pada ijab Kabul semua." (Almira Bastari, 2020)

2. Perwatakan Tokoh

  • Gala memiliki watak seorang yang tabah karena ia memiliki beban sebagai anak pertama yang dituntut untuk selalu mengalah pada adiknya, ia memiliki pendirian yang kuat, dan pantang menyerah.
  • Bara merupakan mantan kekasih Gala, pria yang sangat Ia cintai selama tiga belas tahun sebelum akhirnya mereka putus. Bara memiliki watak Pria yang emosinya naik turun dan sulit ditebak.
  • Nandi dalam novel Ganjil Genap adalah orang yang perhatian dan selalu memberikan semangat kepada Gala.
  • Sydney memiliki watak selayaknya seorang Ibu yang memiliki kesibukan dalam mengurus rumah tangga dan ia adalah seorang sahabat yang menepati janji.
  • Detira memiliki watak seorang pendengar yang baik dan cekatan dalam menyusun strategi perjodohan Gala.

3. Alur

Novel karya Almira Bastari ini pada awal cerita memiliki alur campuran karena Gala yang akhirnya bisa melupakan Bara, namun ia harus kembali mengingat ke masa lalunya bersama Bara.

4. Latar

Latar dalam novel Ganjil Genap karya Almira Bastari adalah kota metropolitan dengan segala kesibukannya. Lalu ada juga latar kota Penang di Malaysia yang menjadi tempat refleksi bagi Gala. Datanya pada halaman 7:

"Jakarta terlalu menuntut. Kebijakan Ganjil- Genap sungguh membuat sulit para pencai nafkah di Jakarta, terutama ketia transportasi umum belum sepenuhnya rampung alias jalur kereta yang masih belum terintegrasi dan jalur bus yang tak sepenuhnya lancar karena masih bercampur dengan mobil dan motor." (Almira Bastari, 2020)

5. Sudut Pandang

Sudut pertama orang pertama tokoh utama yang digunakan dalam novel ini karena penulis menggunakan kata ganti orang pertama "Aku" sehingga penulis seolah-olah terlibat dalam ceritanya.

6. Amanat

Amanat yang disampaikan dari novel ini adalah mengalah. Mengalah dalam artian tidak memaksakan kehendak sesuai keinginan kita dan mencoba untuk mengerti waktu Tuhan. Gala lebih memilih berdamai dengan diri sendiri. Tak perlu terburu-buru, wanita baik akan jatuh pada pria yang baik pula. Gala, menikmati hari ganjilnya sendiri dan berdamai pada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun