Latar dalam novel Ganjil Genap karya Almira Bastari adalah kota metropolitan dengan segala kesibukannya. Lalu ada juga latar kota Penang di Malaysia yang menjadi tempat refleksi bagi Gala. Datanya pada halaman 7:
"Jakarta terlalu menuntut. Kebijakan Ganjil- Genap sungguh membuat sulit para pencai nafkah di Jakarta, terutama ketia transportasi umum belum sepenuhnya rampung alias jalur kereta yang masih belum terintegrasi dan jalur bus yang tak sepenuhnya lancar karena masih bercampur dengan mobil dan motor." (Almira Bastari, 2020)
5. Sudut Pandang
Sudut pertama orang pertama tokoh utama yang digunakan dalam novel ini karena penulis menggunakan kata ganti orang pertama "Aku" sehingga penulis seolah-olah terlibat dalam ceritanya.
6. Amanat
Amanat yang disampaikan dari novel ini adalah mengalah. Mengalah dalam artian tidak memaksakan kehendak sesuai keinginan kita dan mencoba untuk mengerti waktu Tuhan. Gala lebih memilih berdamai dengan diri sendiri. Tak perlu terburu-buru, wanita baik akan jatuh pada pria yang baik pula. Gala, menikmati hari ganjilnya sendiri dan berdamai pada dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H