Konsep merdeka belajar merupakan buah pikiran akan pentingnya makna kebebasan berpikir dalam mengaktualisasikan potensi peserta didik. Laman nasional.tempo.co mengutip pernyataan Nadiem Makarim pada 2019 menyebutkan bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan dalam Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir.Â
Kemerdekaan berpikir menjadi salah satu fondasi dasar dari program Merdeka Belajar. Nadiem juga menyebutkan bahwa kemerdekaan berpikir harus dipraktikkan oleh para guru terlebih dahulu sebelum diajarkan kepada para siswa.
Kebebasan berpikir merupakan hal yang diharapkan dalam ilmu filsafat sebab objek kajian filsafat adalah keterbukaan terhadap realitas yang ada, atau keterbukaan terhadap totalitas. Atas alasan ini sehingga filsafat dalam pandangan Frans Magnis Suseno sebagai ilmu kritis.Â
Filsafat mempersoalkan segala yang Ada. Ketika kemerdekaan berpikir merupakan program merdeka belajar, maka kurikulum merdeka mesti terbuka untuk kehadiran pelajaran filsafat di tingkat sekolah menengah atas.
Pelajaran filsafat yang mengfokuskan diri pada kemerdekaan berpikir kristis, hemat penulis boleh untuk dimasukan dalam kurikulum merdeka. Alasannya adalah metode berpikir kritis penting dalam menganalisis, menafsir dan mengevaluasi dalam pembelajaran berbasis proyek. Selain itu pelajaran filsafat sebagai upaya untuk mengenal diri sendiri mampu membawa peserta didik untuk boleh mengenal potensi dirinya untuk diaktualisasikan dalam kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI