Hiang ata mata (Menghargai dan menghormati orang yang sudah meninggal)
Orang Manggarai percaya bahwa ketika seorang meninggal, badannya saja yang mati, sementara jiwanya tetap hidup. Karena itu sebutan untuk orang yang telah meninggal ini adalah ata pa'ang ble (orang yang hidup di seberang). Orang manggarai percaya bahwa orang yang telah meninggal memiliki kehidupan baru setelah kematian. Mereka yakin bahwa orang yang sudah meninggal hidup bersama Tuhan. Karena orang yang telah mati hidup bersama Tuhan, mereka diyakini memiliki peran untuk kehidupan orang yang masih hidup. Orang yang sudah meninggal masih memiliki tanggung jawab untuk orang yang masih hidup. Masih ada relasi antara orang yang hidup dengan orang yang sudah meninggal. Atas alasan ini, sehingga perlu memiliki sikap hiang untuk orang yang sudah meninggal. Bentuk hiang ini berupa pemberian sesajian untuk orang yang meninggal melaui teing hang kolang (beri makan untuk orang yang sudah meninggal).
Â
Hiang Ende agu Ema Kudut Lewe Mose One Lino (menghargai dan menghormati mama dan bapa/orang tua supaya lama hidup di bumi)
Hiang ende agu ema merupakan suatu keutamaan dalam kehidupan, sebab orang manggarai percaya bahwa orang tua merupakan wakil Tuhan di bumi. Hal ini mengindikasikan peran orang tua dalam menunjang kelangsungan hidup anak-anaknya dan meneruskan keturunan. Orang tua dianggap sebagai "pencipta" karena memberikan kelanjutan keturunan di bumi dalam hal berkembang biaknya manusia.
Hiang Hae Ata (menghargai dan menghormati orang lain)
Hae ata dari kata hae dan ata. Hae artinya teman atau sahabat. Ata artinya orang lain seperti tamu, orang lain). Hae ata artinya orang lain seperti teman, sahabat, tamu bahkan orang yang baru saja berkenalan. Bagi orang manggarai hae ata mesti dihargai dan dihormati supaya terjadi kedamaian dan keharmonisan dalam berinteraksi sosial. Orang lain diharhai supaya tidak terjadi konflik. Karena itu proses penghargaan terhadap kehadiran orang lain menjadi pilihan keutamaan dalam hidup. Perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan adalah filsafat hidup yang terus diperjuangkan untuk kebaikan dalam eksistensi manusia. Hiang hae ata cama neho hiang weki ru (hormatilah sesamamu sama seperti engkau menghormati dirimu sendiri).
Hiang Weki Ru (Menghargai dan menghormati diri sendiri)
Diri sendiri juga perlu dihargai. Be yourself (kenalilah diri anda sendiri) adalah sebuah ungkapan untuk proses kesadaran diri sendiri. Diri sendiri adalah dasar untuk bertindak. Supaya diri sendiri dihargai mesti menghargai orang lain. Ini adalah relasi timbal balik demi menunjang  dan menghargai hidup itu sendiri.
Hiang mesti dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. Ketika proses hiang tidak dilaksanakan yang terjadi adalah konflik dan tidak mengenal diri sendiri. Sikap hiang adalah sebuah keutamaan dalam hidup bersama demi menunjang eksistensi hidup manusia. Ketika sikap hiang dipraktikkan dengan baik, ada penghargaannya berupa naring (apresiasi untuk suatu perbuatan yang baik).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H