Mempelajari masalah tentang Narkoba merupakan hal yang penting untuk dilakukan, agar kita mengetahui cara untuk tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda. Data global saat ini menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkotika telah mencapai angka 296 juta jiwa. Hasil survei nasional prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan bahwa angka prevalensi sebesar 1,73% atau setara dengan 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun. Hal Ini jelas bukan angka yang sedikit. Penggunaan narkoba di kalangan remaja telah menjadi masalah serius yang dihadapi di era ini.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut, peran pendidikan dan orang tua sangatlah penting untuk mencegah agar remaja tidak terjerumus ke dalam dunia narkoba. Artikel ini akan membahas bagaimana pendidikan dan peran orang tua dapat berkontribusi dalamÂ
mengurangi risiko kenakalan remaja berupa penggunaan narkoba.
Pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam membentuk karakter dan pola pikir remaja. Di sekolah, selain memperoleh pengetahuan akademik, remaja juga mendapatkan pembelajaran moral, sosial, dan keterampilan hidup yang sangat penting untuk menghadapi tekanan hidup, termasuk pengaruh negatif dari penyalahgunaan narkoba. Pendidikan anti narkoba di sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya narkoba, mengembangkan keterampilan siswa untuk menolak narkoba, dan membangun karakter siswa yang kuat agar tidak gampang tergiur untuk mencoba narkoba. Hal yang dilakulan pendidikan dapat berupa :
1.Memberikan Pengetahuan tentang Bahaya Narkoba : Pendidikan yang efektif dapat dimulai dengan memberikan pengetahuan yang cukup tentang dampak buruk narkoba bagi tubuh dan kehidupan. MemberitahuÂ
bahwa efek dari penggunaan narkoba bukan hanya pada masa sekarang tetapi juga pada masa depan. Pelajaran terkait dengan kesehatan, psikologi, dan bimbingan konseling di sekolah dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang jelas dan tepat tentang bahaya narkoba. Selain itu, program-program penyuluhan atau seminar dengan melibatkan ahli medis atau psikolog dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai efek samping narkoba.
2.Mengajarkan Keterampilan Sosial dan Penanggulangan Stres : Salah satu alasan remaja terjerumus dalam penggunaan narkoba adalah kurangnya keterampilan sosial dan kemampuan untuk menghadapi stres. Di sekolah, pelatihan keterampilan  yang meliputi pengembangan kecerdasan emosional, pengelolaan stres, dan kemampuan membuat keputusan yang baik dapat membantu remaja untuk mengatasi tekanan teman sebaya, keluarga, dan masalah pribadi tanpa harus bergantung pada narkoba. Program pelatihan ini harusÂ
menjadi bagian dari kurikulum di sekolah, dengan tujuan membantu remaja belajar cara-cara yang sehat untuk mengatasi tantangan hidup mereka.
3.Menciptakan Lingkungan yang Positif dan Mendukung : Sekolah juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan remaja. Lingkungan yang baik, dengan dukungan guru dan teman sebaya, dapat menjadi faktor pencegahan bagi kenakalan remaja. Remaja yang merasa diterima, dihargai, dan didukung di sekolah lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan budaya sekolah yang mendukung, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, solidaritas, dan rasa hormat.
Meskipun pendidikan formal di sekolah memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, orang tua tetap memainkan peran yangÂ
sangat penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak-anak mereka. Anak menghabiskan waktu lebih banyak di rumah daripada di sekolah. Pengaruh orang tua dalam kehidupan remaja sangat besar, baik secara langsung maupun tidak langsung.Â
1.Menjadi Teladan yang Baik : Orang tua adalah model pertama yang dilihat dan ditiru oleh anak-anak mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menjadi teladan yang baik dalam hal perilaku hidup sehat dan moralitas. Jika orang tua menunjukkan sikap yang bertanggung jawab, menghindari perilaku berisiko, dan menjalani gaya hidup sehat, anak-anak akan lebih cenderung mengikuti jejak tersebut.
2.Komunikasi yang Terbuka dan Efektif : Komunikasi adalah hal utama dalam membangun hubungan yang sehat. Orang tua perlu menciptakan suasana yang baik anak untuk berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, dan masalah yang mereka hadapi. Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat mengetahui masalah yangÂ
dihadapi anak mereka dan memberikan solusi atau bimbingan yang tepat. Hal Ini juga dapat membantu orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku yang dapat menjadi tanda-tanda anak terlibat dalam penggunaan narkoba.
3.Mengawasi Pergaulan dan Kegiatan Anak : Selain komunikasi, pengawasan terhadap pergaulan dan kegiatan anak juga sangat penting. Orang tua tentu secara aktif harus mengawasi anak mereka. Karena  pengaruh teman sebaya yang negatif, seperti ajakan untuk mencoba narkoba, sering menjadi faktor penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Orang tua yang aktif mengawasi dan membimbing anak-anak mereka dalam memilih teman-teman yang baik dan kegiatan positif akan membantu mencegah mereka terjerumus dalam kenakalan remaja.
4.Memberikan Dukungan dan Kasih Sayang : Dukungan emosional dari orang tua dapat mengurangi risiko remaja untuk terlibat dalam perilaku berisiko. Remaja yang merasaÂ
tidak mendapat kasih sayang memiliki potensi lebih besar untuk terjerumus dalam penggunaan narkoba. Ketika remaja merasa dicintai, dihargai, dan didukung, mereka akan lebih mampu mengatasi tekanan hidup dan menemukan cara-cara yang sehat untuk mengatasi masalah mereka. Orang tua yang memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anak mereka dapat membantu memperkuat rasa percaya diri anak dan mengurangi kemungkinan mereka terjerumus dalam penggunaan narkoba.
Pendidikan dan keterlibatan orang tua adalah kombinasi yang sangat efektif dalam mencegah penggunaan narkoba di kalangan remaja. Pendidikan memberikan pengetahuan, sementara orang tua menyediakan dukungan emosional dan pengawasan. Kerja sama antara sekolah, keluarga, dan komunitas sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja yang bebas dari narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H