Mohon tunggu...
Azka Nabila Athaya
Azka Nabila Athaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

haii ذللت طالبا فعززت مطلوبا

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Anak sebagai Jembatan Toleransi di Lingkungan Dasar

6 Desember 2024   17:05 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggabungkan anak-anak dari latar belakang yang berbeda untuk mengerjakan proyek bersama. Misalnya, membuat cerita bergambar mengenai persahabatan yang mengangkat tema toleransi.

  • Ilustrasi

Anak – anak diminta untuk menggambarkan tokoh atau adegan favorit dari cerita yang dibaca. Aktivitas ini dapat membantu siswa menyerap nilai dalam cerita secara menyenangkan.

Tantangan dan Solusi dalam Mengajarkan Sastra Anak

Tantangan yang dihadapi dalam mengajarkan sastra anak sebagai jembatan toleransi :

  • Kurangnya sumber daya seperti keterbatasan buku, perpustakaan, dan teknologi.
  • Kurangnya kesadaran guru dan orang tua yaitu kurangnya pemahaman tentang pentingnya sastra anak dalam membentuk toleransi.
  • Keterbatasan waktu, padatnya jadwal sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler anak.
  • Minat baca yang rendah karena anak-anakdi jaman sekarang lebih tertarik dengan gadget dan media sosial.
  • Keterbatasan kemampuan guru karena kurangnya pelatihan guru dalam mengajar sastra anak.

Solusi yang dapat diterapkan :

  • Mengembangkan perpustakaan sekolah dengan embuat perpustakaan yang nyaman dan lengkap.
  • dengan emberikan pelatihan guru tentang sastra anak dan toleransi.
  • Integrasi sastra anak dalam kurikulum seperti mengintegrasikan sastra anak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Karakter.
  • Menggunakan teknologi seperti menggunakan aplikasi dan platform online untuk mengakses sastra anak.
  • Membuat kegiatan literasi menarik dengan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
  • Mengadakan kompetisi dan festival sastra anak untuk meningkatkan minat dan motivasi.
  • Menggunakan media sosial untuk mempromosikan sastra anak dan toleransi.

Dampak Untuk Anak-Anak

Jika sastra anak ini sering dipakai, dampaknya anak-anak jadi lebih terbuka, mudah bergaul dengan berbagai macam orang tanpa berprasangka, dan tidak mudah mengjudge orang lain, menghargai keragaman dan melihatnya sebagao kekuatan bukan hambatan. Mereka juga akan lebih memahami jika perbedaan itu justru membuat dunia jadi lebih indah.

Sastra anak merupakan alat efektif untuk membentuk toleransi dan karakter anak. Melalui cerita yang menarik dan edukatif, sastra anak dapat membantu anak-anak memahami dan menghargai perbedaan. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat implementasi sastra anak di sekolah dan rumah. Dengan demikian, kita dapat membentuk generasi yang toleran, berempati, dan menghargai keragaman. Sastra anak itu ibarat jembatan yang menghubungkan anak-anak ke dunia yang penuh kedamaian dan toleransi. Dengan bimbingan guru, nilai-nilai ini dapat tertanam kuat di hati mereka. Jadi, yuk mulai manfaatkan sastra anak untuk mengerjakan toleransi ke anak-anak kita!

Daftar Pustaka

Al-Ansori, A. M. (2018). Strategi Pembentukan Karakter Toleransi pada Siswa Sekolah Dasar Multikultur dan Dwibahasa. UMBARA Indonesian Journal of Anthropology, 3, 105-116

Anggraeni, M., Febriyani, S. A., Wahyuningsih, Y., & Rustini, T. (2022). Pengembangan Sikap Toleransi Siswa Sekolah Dasar pada Keberagaman di Indonesia. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 7(1), 16-24.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun