Mohon tunggu...
Azka Nabila Athaya
Azka Nabila Athaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

haii ذللت طالبا فعززت مطلوبا

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Anak sebagai Jembatan Toleransi di Lingkungan Dasar

6 Desember 2024   17:05 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita malin kundang yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu mengajarkan anak anak untuk menghargai orang lain.

  • "Pelangi di Desa Damai"

Kisah tentang anak-anak dari agama dan budaya yang berbeda tapi bisa hidup rukun. Cerita ini dapat mengajarkan siswa bahwa persahabatan tidak memandang perbedaan dan saling menghargai.

  • Puisi-puisi Sederhana

Yang membahas persahabatan atau hidup harmonis dalam keberagaman. Contoh puisi yang menggambarkan toleransi yaitu Dalam Diri karya Fatimatuzzahro

Dalam diri harus terpatri

Nilai-nilai kebajikan yang suci

Berakhlak mulia, semangat, toleransi

  • "Novel Laskar Pelangi"

Dari kisah di novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata juga mengajarkan toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan.

Bagaimana Cara Guru Memanfaatkan Sastra Anak?

Agar pesan toleransi dapat tersampaikan ke anak - anak, guru harus kreatif. Ini beberapa ide yang dapat dilakukan :

  • Diskusi Seru:dan Interaktif

Setelah membaca cerita, ajak anak-anak berbicara atau berdiskusi tentang nilai-nilai yang mereka dapat. Dengan begitu anak – anak akan belajar berpikir kritis dan memahami nilai toleransi secara mendalam.

  • Drama Kecil

Ajak anak-anak bermain peran menjadi tokoh dalam cerita. Bermain peran membuat anak – anak lebih memahami perspektif orang lain dan merasakan situasi yang berbeda.

  • Kerja Kelompok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun