Mohon tunggu...
asyhari ekoprayitno
asyhari ekoprayitno Mohon Tunggu... Guru - Ustadz

Muballigh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Diskusi Anti SARA, KNPI Kota Kediri Ajak Pemuda Jadi Garda Depan Kawal Moderasi Beragama

24 Desember 2022   19:52 Diperbarui: 24 Desember 2022   20:12 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asyhari Eko Prayitno - Ketua Pelaksana Kegiatan KNPI. Helat Diskusi Anti SARA, KNPI Kota Kediri Ajak Pemuda Jadi Garda Depan Kawal Moderasi Beragama. dokpri


Kediri (24/12). Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri menghelat diskusi Forum Pemuda Anti SARA dengan tema 'Moderasi Beragama', bertempat di Cafe Kiaria, pada Jumat (23/12).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Asyhari Eko Prayitno menjelaskan bahwa kegiatan diskusi kedua ini dilaksanakan mempererat nasionalisme dan tali persaudaraan dalam forum tersebut. Juga untuk membentengi para pemuda agar tidak mudah terhasut isu SARA yang dapat memecah belah kerukunan masyarakat. Terlebih setelah munculnya insiden geng motor beberapa waktu lalu di wilayah Kediri.

Menurutnya, berdasarkan pemaparan dan analisa para tokoh pemateri yang hadir, serta sumber literasi dari segi analisa kerawanan, isu SARA menjadi persoalan sensitif. "Apalagi ini sudah memasuki tahun politik, maka perlu ditanggapi serius," ujarnya.

Mendekati Pemilu serentak 2024, ia juga menyampaikan bahwa generasi muda itu adalah penerus bangsa, maka harus turut berpartisipasi dalam mewujudkan perjalanan bangsa, termasuk mensukseskan pesta demokrasi.

Aktivis Kepemudaan yang juga Ketua Pemuda LDII Kota Kediri ini tak lupa mengajak elemen pemuda dan tokoh masyarakat Kota Kediri agar menciptakan jalannya pesta demokrasi, berjalan lancar, aman, terbebas isu SARA, hoax, serta ujaran kebencian dalam rangka mewujudkan Pemilu yang semakin berkualitas.

"Saya mengajak peserta dan masyarakat umum untuk menjadi pionir sebagai pemilih yang cerdas, dan kontestan Pemilu dapat menggunakan cara yang santun, bukan menghalalkan segala cara untuk menang namun program bersaing secara ide, gagasan," urainya.

Ia menambahkan bahwa Setara Institute baru-baru ini merilis Indeks Kota Toleran (IKT) 2021 yang menilai tingkat toleransi beberapa kota Indonesia. Dari lima kali studi tentang IKT dilakukan, skor rata-rata nasional 2021 menjadi yang paling tinggi, dengan 5,24. Dalam studinya, Setara Institute menggunakan empat variabel dan delapan indikator terhadap 94 kota di Indonesia, Kota Kediri di posisi peringkat ke 10. "Harapannya di tahun mendatang, Kota Kediri mendapatkan peringkat kota toleran yang lebih meningkat dari tahun sebelumnya," tambahnya.

"Di era digital seperti saat ini, Pemuda dapat mengakses informasi secara terbuka dan bebas, sehingga tepat acara ini digelar untuk memberikan pengetahuan tentang moderasi beragama supaya tidak menjadi pemuda intoleran dan memiliki paham radikal. Maka Pemuda Kota Kediri selayaknya jadi garda terepan untuk mengawal moderasi beragama di Kota Kediri," pungkasnya.

Senada dengan itu, narasumber acara, Dr. Taufik Alamin menilai kondisi pemuda di Kota Kediri sangat aman dan kondusif, terlebih abai akan dinamika atau isu sosial yang negatif. Hal ini dikarenakan cara pandang mereka saat ini lebih bijak dan rasional dalam menelaah persoalan yang sedang berkembang.

Maka, dalam penyampaian materi ia mengangkat moderasi agama dalam cakupan ke-Bhinekaan di tengah masyarakat. Guna mencegah adanya intoleransi pengaruh dari berkembangnya zaman terlebih di era digital.

"Ya ini memang tugas kita bersama untuk memastikan agar komunikasi bisa selalu terhubung dengan baik. Semisal tidak ada kegiatan atau pertemuan yang terkonsep secara baik maka dikhawatirkan pembahasanya tidak terarah, dan juga seberapa besar pengaruh kita untuk mengimbangi jejaring peran media sosial yang semakin berkembang," terangnya.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KNPI sebagai organisasi kepemudaan. Terlebih menghadirkan pemuda dari luar Provinsi Jawa Timur yang sedang melakukan kegiatan belajar di Kota Kediri. Pentingnya sebuah wadah forum diskusi seperti yang digalang oleh KNPI Kota Kediri ini juga agar pemuda atau masyarakat pada umumnya tidak gagal dalam menelaah sebuah isu atau permasalahan yang berkembang.

"Kebetulan di Kediri banyak pemuda sedang melakukan kegiatan belajar dari luar daerah dengan beragam ras, suku, maupun etnis, sehingga acara ini sangat bagus agar ilmu yang didapatkan dalam diskusi ini hasilnya bisa dibawa ke kampung halaman masing masing," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa politik identitas ditengah masyarakat juga bisa mempengaruhi kondisi masyarakat terlebih jelang pemilu serentak 2024, maka ia menekankan kepada masyarakat agar cerdas dalam berpolitik, dan tidak larut secara berlebihan euforia pesta demokrasi lima tahunan tersebut untuk mengadaikan suara pilihnya kepada kontestan pemilu.

"Saat ini bukan waktunya untuk saling klaim kebenaran tentang persoalan agama apalagi mendekati tahun politik. Untuk itu masyarakat sebagai pemilih harus menunjukkan partisipasinya tidak hanya mencoblos di TPS, melainkan juga harus tegas dalam mengambil komitmen kepada si calon agar bisa mengatasi keluh kesah atau masalah di sekitar lingkunganya bahkan kalau perlu kontrak politik harus ditempuh sebagai nilai daya tawar di kemudian hari bila si calon terpilih," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun