Malam pertama ibadah penghiburan untuk alm. Pdt. Yabes Kuryah, S.Th., M.Pd, dihadiri oleh banyak jemaat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dan merasakan dukungan spiritual di tengah kehilangan yang mendalam.
Untuk ibadah penghiburan, pihak keluarga mempercayai kepada persekutuan keluarga TIROSSA untuk menyelenggarakan pelayanan baik yang memimpin pujian dan pengkotbahnya.
Ibadah malam pertama ini, ibadah peghiburan dipimpin oleh Bu Regina Sunbanu, yang dengan penuh penghayatan memimpin setiap sesi ibadah, memberikan suasana hangat dan penuh kasih.
Ibadah ini diisi dengan renungan yang mendalam, salah satunya melalui kotbah yang disampaikan oleh Pdt. M. Jasmin.
Dalam khotbahnya, beliau mengambil ayat dari Kitab Wahyu 14:13 sebagai landasan peribadahan penghiburan malam ini.
Ayat tersebut berbicara tentang ada suara dari Surga yang menyatakan, "Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan."
Hal ini mengandung pengharapan yang besar, menggambarkan bahwa meskipun kematian adalah perpisahan yang menyakitkan bagi orang dunia.
Akan tetapi, bagi orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan iman kepada Tuhan, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang lebih berbahagia di sisi-Nya.
Pdt. M. Jasmin menjelaskan bahwa suara dari Surga ini berfungsi sebagai standar kebenaran.
Dalam konteks kehilangan, umat yang hadir dalam ibadah penghiburan tersebut diingatkan untuk tetap berpegang pada iman dan kebenaran Firman Tuhan.
Pdt. M. Jasmin mengajak semua yang hadir untuk merenungkan pentingnya mengerjakan keselamatan dengan taat pada kebenaran Alkitab.
Ini adalah panggilan untuk menggunakan setiap aspek kehidupan kita untuk melayani dan memuliakan Tuhan, sejalan dengan teladan yang ditinggalkan oleh alm. Pdt. Yabes Kuryah.
Setelah penyampaian Firman Tuhan, ibadah dilanjutkan dengan doa syafaat, di mana setiap jemaat diberikan kesempatan untuk mengangkat doa bagi keluarga yang ditinggalkan untuk meminta penghiburan dari Tuhan, serta mendoakan prosesi acara pemakana esok hari.
Ibadah ini ditutup dengan doa penutup oleh Pdt. M. Jasmin, yang menegaskan kembali keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber penghiburan di masa-masa sulit.
Ibadah penghiburan ini bukan hanya sekadar memberikan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga merupakan pengingat bagi semua untuk terus berjalan dalam iman.
Selalu berpegang pada harapan yang diberikan oleh Tuhan, dan menyadari bahwa setiap kehidupan yang dipenuhi dengan pelayanan kepada Tuhan akan berujung pada kebahagiaan yang abadi.
Semoga setiap hati yang hadir malam itu merasa dikuatkan dan terinspirasi untuk terus melanjutkan perjuangan iman mereka.
Asyer Arwadi Bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H