Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pentingnya Memantau Denyut Nadi Saat Berolahraga

29 Agustus 2024   12:10 Diperbarui: 29 Agustus 2024   12:16 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi olahraga lari (sumber gambar: dokpri/Image by freepik)

Menutup bulan Agustus ini, penulis ingin berbagi pengalaman yang mungkin bermanfaat bagi kita pembaca kompasiana yang rutin berolahraga.

Suatu hari, ketika sedang berlari di atas treadmill, penulis dinasihati dari seorang sahabat yang juga seorang dokter.

Beliau mengingatkan penulis tentang pentingnya memantau denyut nadi selama berolahraga, terutama untuk memastikan bahwa denyut nadi kita tidak melebihi batas yang aman.

Menurut sahabat penulis, cara mudah untuk mengetahui batas aman denyut nadi saat berolahraga adalah dengan rumus sederhana: 220 dikurangi usia.

Ini adalah perkiraan denyut nadi maksimal yang sebaiknya tidak dilampaui. Misalnya, jika usia kita 40 tahun, maka denyut nadi maksimal yang disarankan adalah 180 denyut per menit (220 - 40).

Untuk memantau denyut nadi ini, teknologi seperti smartwatch dapat menjadi alat yang sangat berguna karena mampu memberikan pembacaan real-time selama latihan.

Dengan alat ini, kita bisa langsung mengetahui apakah intensitas olahraga kita sudah melebihi batas yang disarankan atau belum.

Mengapa hal ini penting? Ketika denyut nadi melebihi batas maksimal yang disarankan, tubuh kita mungkin sedang bekerja terlalu keras.

Denyut nadi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan beragam efek negatif yang perlu diwaspadai. Salah satu dampaknya adalah peningkatan risiko terjadinya aritmia atau gangguan irama jantung, di mana jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman seperti jantung berdebar kencang atau terasa tidak berirama. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun