Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Intropeksi dan Tanggung Jawab, Bukan Mencari Kambing Hitam

26 Agustus 2024   13:57 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:59 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar belakang dari perilaku seperti ini sering kali dapat ditelusuri kembali ke pola asuh yang diterapkan oleh orang tua.

Orang tua yang selalu membela anak mereka tanpa mempertimbangkan kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak tersebut secara tidak langsung mengajarkan bahwa menyalahkan orang lain adalah sesuatu yang wajar.

Sebagai contoh, biasa sering kita lihat, jika seorang anak jatuh karena berlari terlalu cepat di rumah dan orang tua segera menyalahkan lantai yang licin tanpa menegur anak untuk lebih berhati-hati, anak tersebut belajar bahwa kesalahan ada pada lantai, bukan pada dirinya yang kurang berhati-hati.

Penulis, jika anak penulis jatuh seperti contoh di atas karena keteledorannya, penulis selalu katakan bahwa itu salah onong (panggilan kesayangan) ya. Dan penulis tidak pernah menyalahkan lantai yang licin dengan cara memukul lantai tersebut.

Hal ini diperparah dengan kurangnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Pendidikan formal sering kali lebih fokus pada aspek akademis daripada pada pengembangan karakter.

Anak-anak yang tidak dibiasakan untuk mengintrospeksi diri akan tumbuh menjadi individu yang selalu merasa benar dan sulit menerima kritikan atau kesalahan.

Mereka cenderung tidak mampu menghadapi kegagalan dengan bijak dan akan selalu mencari alasan di luar diri mereka.

Kembali ke kasus kecelakaan yang terjadi, jika remaja tersebut diajarkan sejak kecil untuk bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, mungkin dia tidak akan menyalahkan anjing yang tidak bersalah.

Sebaliknya, dia akan merenung dan mungkin menyadari bahwa ada yang salah dengan cara dia mengendarai sepeda motor atau bahwa dia perlu lebih berhati-hati saat berbelok.

Introspeksi seperti ini sangat penting karena dapat mendorong individu untuk terus belajar dan berkembang, serta menghindari kesalahan yang sama di masa depan.

Dalam jangka panjang, perilaku menyalahkan orang lain akan menciptakan masyarakat yang tidak sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun