Jika hal ini terus berlanjut, maka akan membawa dampak sosial dan psikologis, baik orang tua dan siswa itu sendiri.
Rasa cemas dan ketidakpastian mengenai tempat pendidikan anak menjadi hal yang umum dirasakan. Orangtua merasa khawatir jika anak mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Dan bagi siswa itu sendiri akan merasa tertekan dan khawatir dengan lingkungan sekolah baru yang mungkin tidak sesuai dengan harapan mereka.
Penulis penuh harap pada pemerintah, untuk perlu fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di semua sekolah, terutama di daerah yang kurang berkembang.
Perlu ada pengawasan yang ketat untuk mencegah pemalsuan alamat dan memastikan integritas pelaksanaan PPDB.
Dan sosialisasi mengenai tujuan dan mekanisme sistem zonasi perlu dilakukan secara terus-menerus agar masyarakat memahami manfaatnya.
Bila perlu, pemerintah mempertimbangkan kebijakan yang lebih fleksibel bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau alasan tertentu yang kuat untuk bersekolah di luar zonanya.
Sistem zonasi dalam PPDB memang membawa tujuan mulia pemerataan kualitas pendidikan dan pengurangan diskriminasi.
Namun, implementasinya masih perlu banyak perbaikan dan penyesuaian agar dapat berjalan dengan lebih efektif dan adil.
Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.