Ketika menikah kita akan membicarakan tentang kebersamaan dan sering kali memerlukan kompromi. Kita harus mengesampingkan ego dan mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Saling keterbukaan, di mana bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam kehidupan pernikahan, termasuk perubahan peran dan tanggung jawab.
Biasanya, menjelang pernikahan, banyak pasangan menghadapi tekanan dan stres. Mari kelola stres tersebut seperti meditasi, olahraga, atau berbicara dengan teman dekat atau konselor.
Selain itu kita menjaga keseimbangan antara persiapan pernikahan dan aktivitas sehari-hari, serta menjaga kesehatan mental dan fisik.
Orang yang menikah harus siap mental untuk menerima dan menjalankan tanggung jawab bersama dalam rumah tangga, keuangan, dan mungkin juga dalam mendidik anak.
Ketiga, Kesiapan Finansial
Kesiapan finansial adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memasuki kehidupan pernikahan.
Stabilitas finansial membantu pasangan menghindari stres dan konflik yang berkaitan dengan uang, serta memungkinkan mereka untuk merencanakan masa depan bersama dengan lebih baik.
Salah satu langkah pertama dalam mempersiapkan keuangan sebelum menikah adalah memastikan adanya transparansi antara kedua pasangan, berupa pengahasilan, utang dan kewajiban, serta aset dan investasi dari masing-masing pribadi.
Dan saat sudah mengarungi rumah tangga, dalam mengelola keuangan dengan baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial dalam pernikahan. Bagaimana menyusun anggaran rumah tangga, investasi dan mengelola utang yang ada.
Saat menyusun anggaran rumah tangga, tentukanlah pos-pos pengeluaran sehari-hari, tagihan, dan biaya lainnya akan dibagi antara pasangan.
Apakah akan dibagi secara proporsional berdasarkan penghasilan, atau menggunakan metode lain yang disepakati bersama.