CINTA PADA KELUARGA
Pernikahan kristen oleh karena Allah yang mempersatukan. Ini merupakan lembaga suci yang berasal dari Tuhan dan ditetapkan oleh-Nya untuk kebahagian kita umat manusia.
Dan di dalam pernikahan kristen adalah suatu persekutuan sampai mati antara seorang laki-laki dan perempuan (Rom. 7:1-2).
Pertama, mengutamakan kasih dan pengampunan
Sebagai pengikut Kristus, kita diajarkan untuk mengasihi dan mengampuni tanpa batas. Di Efesus 4:32: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Ini berbicara tentang manusia baru, di berikan judul oleh LAI.
Untuk cinta kepada keluarga hal ini mengajarkan kita untuk bersikap ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni dalam keluarga.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menciptakan lingkungan keluarga yang penuh dengan cinta dan keharmonisan.
Kasih yang tulus dan pengampunan yang ikhlas adalah fondasi yang kokoh untuk hubungan keluarga yang kuat dan langgeng, mencerminkan kasih Allah yang tak terbatas kepada kita.
Mengampuni kesalahan anggota keluarga dan saling mengasihi adalah cara kita mengisi ulang cinta di dalam rumah tangga.
Kedua, melakukan doa bersama
Paulus kepada jemaat Efesus 6:18 membahas tentang perlengkapan rohani yang diberi judul oleh LAI, tertulis: "dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya ..."
Dalam konteks cinta keluarga, dengan melakukan doa bersama sebagai bagian dari hubungan spiritual dalam keluarga.
Pentingnya doa bersama, karena doa tersebut memperkuat hubungan spiritual, menyatukan keluarga, dan menunjukkan komitmen untuk saling mendoakan dan mendukung satu sama lain.