2. Dzikiran
Tidak jauh berbeda dengan Maulidan, Dzikiran juga berisikan meng-Agungkan Allah dan memuji Rasulullah. Akan tetapi bedanya hanya dari kitab yang digunakan. Di dalam acara maulidan menggunakan kitab Al-Barzanji sedangkan acara dzikiran menggunakan kitab Hadroh. Dari segi durasinya dzikiran lebih lama dari pada maulidan, biasanya mulai dari ba'da Isya sampai menjelang Shubuh.
3. Pementasan
Pementasan kesenian hadroh melayu, biasanya di pentaskan pada acara-acara besar seperti, festival, acara pernikahan, dan acara kesenian lainnya.Â
Kesenian hadroh melayu menampilkan sholawat, syair-syair, dan pujian-pujian. pementasan kesenian hadroh melayu biasa diiringi dengan tarian-tarian, tarian tersebut dinamakan tari radat.Â
Penari terdiri dari 10-20 orang, dulu yang menjadi penari hanya khusus untuk laki-laki, namun dengan seiring berjalannya waktu perempuan juga diperbolehkan. Tentunya dengan pakaian yang menutup aurat, dan regu laki-laki dan perempuan di pisahkan.
4. Pengiring Arak-arakan Pengantin
Tar kesenian hadroh melayu, merupakan menjadi keharusan di dalam rombongan arak-arakan pengantin. Dinamakan arak-arakan pengantin pasti identik dengan meriah. Jadi Tar atau Terbang tersebut di pukul sepanjang jalan sambil membaca sholawat hinggah sampai ke tempat tujuan.Â