Mohon tunggu...
Asyari Amir
Asyari Amir Mohon Tunggu... Jurnalis - Asyari maran

Buruh Tani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Political Education (Masyarakat Flotim)

29 Agustus 2020   23:41 Diperbarui: 29 Agustus 2020   23:47 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh kasus yang sering terjadi bahwa masyarakat tidak pernah diberikan political Education oleh pemerintahan maupun partai politik di Flores Timur, sebagian masyarakat Flores Timur sampai hari ini memiliki karakteristik yang masih sangat kental dengan egoisme primordial, pembangunan fisik daerah kadang mangkrak karena masyarakat menolak pembangunan tersebut dengan dalih sejarah leluhur yang tidak merestui.

Saya membenarkan perlakuan masyarakat tersebut, karena selama mereka hidup mereka hanya dikenalkan kepada tradisi adat-istiadat, mereka hanya menempatkan kepercayaan kepada aturan adat. Sehingga bila pemerintah hadir di tengah masyarakat tersebut, bagi mereka pemerintah adalah orang lain yang tidak ada kewenangan apapun.

Hal ini wajar-wajar saja karena sudah dari awal pemerintah tidak pernah mau melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, bahkan tidak pernah melakukan Political Education kepada masyarakat bahwa mereka memiliki hak yang harus dipenuhi pemerintah juga mereka memiliki kewajiban  bersedia partisipasi pada kebijakan pemerintah.

Terkadang, dalam dunia pemerintahan kita tidak mau mengenal apa potensi daerah yang dapat dikembangkan, namun kita hanya membuat standart bahwa segala pembangunan itu harus berkiblat kebarat. Padahal kenapa dibarat (Jawa) mereka mampu berkembang pesat, karena pemerintahannya mampu mengorganisir setiap potensi  daerah dan masyarakatnya guna kesejahteraan bersama.

Dampak terbesar akhirnya adalah kita menghabiskan waktu dengan mencoba konsep pembangunan orang lain dan mengabaikan potensi daerah dan masyarakat kita.

Segala akibat tersebut, disimpulkan bahwa pemerintah masih gagal dalam melakukan Political Education kepada masyarakat, padahal tugas mereka adalah bagaimana meyakinkan dan melibatkan masyarakat bahwa merekalah unsur negara yang ditugaskan untuk kembali Mensejahterakan masyarakat, tentu dalam pemerintahan yang profesional pada setiap program kerja yang ingin dilaksanakan akan selalu ada pertimbangan sosial.

Pertimbangan sosial tersebut didapatkan dengan menggali kemauan masyarakat, lalu pemerintah melaksanakan program kerja dengan dasar beberapa pertimbangan dari masyarakat tersebut.

Jika suatu pemerintahan tidak melibatkan masyarakat dalam suatu kebijakan maka saya pikir setiap program kerja yang dilaksanakan pemerintah Flores Timur tidak pernah tepat sasaran. Masyarakat akhirnya lebih memilih untuk hidup  dengan kemampuannya sendiri tanpa bergantung kepada pemerintah.

Sebentar lagi kita dihadapkan oleh PILBUP 2021 Flores timur, beberapa pihak sudah mulai berlomba-lomba mencuri perhatian publik, menunjukkan sikap peduli mengharapkan masyarakat menyimpulkan kepantasannya sebagai tokoh 01 di Fores timur.

Saya sempat berdiskusi dengan kawan-kawan organisasi, bahwa akan banyak sekali tingkah menggemaskan para pemimpin di akhir jabatannya, ada salah satu kawan saya mengatakan bahwa, "Pejabat itu kalau di akhir jabatannya kita undang ke acara ulang tahun anak juga saya pastikan mereka akan hadir". 

Maksud saya, jangan sampai pemerintah dalam masa jabatannya tidak pernah melibatkan masyarakat pada saat membuat kebijakan namun untuk kepentingan karier politik kemudian masyarakat dilibatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun