"Apa menurut Dion mamah itu galak?" Tanyaku pada Dion. Dengan polos dia mengangguk pelan. Dan menunduk tak berani menatapku.
"Mamah yang paling sering marahin Dion, malah mamah sering marah-marah meski Dion ga ngapa-ngapain." Akhirnya tangis Dion pecah.
"Mah, kamu tau ga kenapa Dion hari ini sampai mukul temannya? Itu karena temannya bilang Mama Dion galak, suka marahin Dion dan ga pernah izinin temen-temen main sama Dion. Dion kesal karena temannya itu ngejek mamanya. Makanya dia pukul." Kata Mas Anton menjelaskan padaku. Aku terkejut dan melihat wajah Dion yang menangis dengan terharu.Â
"Dion ga akan mukul lagi mah, Dion janji. Tadi papah udah kasih Dion hukuman. Mamah jangan hukum Dion lagi ya mah." kata Dion dengan tangisnya yang makin kencang.
    Aku memeluk Dion merasa menyesal untuk semuanya. Sudah saatnya aku bersaing dengan egoisku sendiri. Akhirnya akupun memutuskan untuk berhenti bekerja dan membaktikan diriku pada keluargaku. Aku tak mau mengulang kesalahan yang sama.
     1000 haripun telah kulewati, sekarang aku menikmati masa masaku menjadi seorang ibu yang tidak bekerja dan mengabdikan diriku untuk menjadi ibu yang baik. Meski tak mampu membantu mengais rizki dari arah penghasilan keuangan, tapi aku mendapatkan kelebihan Rizki dari arah yang lain. Kesehatan dan kebahagiaan keluargaku.
-Tamat-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI