e. Selama kampanye politiknya, Anwar Ibrahim kerap berbicara di depan umum dan mengadakan pertemuan dengan para pendukungnya. Ia juga sering berbicara kepada media untuk memberikan wawasan mengenai kampanyenya dan visinya untuk masa depan Malaysia.
Analisis Komunikasi Politik Pemimpin Muslim Di Indonesia
Sebagai seorang presiden, Joko Widodo (Jokowi) adalah komunikator politik dan pemimpin negara. Jabatan ini memberikan Jokowi peran sangat strategis, dan menjadi tumpuan harapan dari jutaan rakyat (pengikutnya) baik yang memilihnya pada pemilu maupun yang tidak memilih.[16]
Presiden Jokowi sepertinya selalu berusaha meninggalkan kesan yang mendalam pada setiap kesempatan. Jokowi bisa dikatakan cerdas dalam membungkus presentasi dirinya agar diingat publik. Kita tentu masih ingat fenomena baju kotak-kotak ketika ia berkampanye untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Â
Juga bagaimana ia mendaftar sebagai capres dengan menumpang bajaj. Jokowi juga memilih cara unik ketika merayakan kemenangannya dalam pemilu presiden, dengan memakai kapal Phinisi untuk menunjukkan visi maritimnya. Keberaniannya menggunakan Bahasa Inggris (yang berlogat Jawa) di forum internasional seperti KTT APEC 2014, di Beijing, juga dapat digolongkan ke dalam karakter komunikasi yang berusaha meninggalkan kesan mendalam. [17]
Presiden Joko Widodo memiliki gaya komunikasi konteks rendah, yaitu berbicara lugas, dan apa adanya, atau menyampaikan sebagian besar informasi dengan kode-kode eksplisit. Karakter atau ciri-ciri komunikasi lain yang membentuk gaya komunikasinya dan berhubungan dengan perilaku komunikasi politik verbal dan non verbal Presiden jokowi, adalah meninggalkan kesan yang mendalam, terbuka, dominan, perhatian, bersahabat dan Cukup hidup (pemakaian mimik). [18]
Jokowi sebagai presiden yang memiliki kekuasaan dalam teori komunikasi politik menurut Mc Nair sebagai komunikator politik memiliki komponen
1. kredibilitas yang terdiri dari dapat dipercaya, berintegrasi, transparansi dan mampu. Citra politik Jokowi memiliki citra politik positif;
2. daya Tarik, jokowi memiliki daya tarik dari penampilan dan perilaku yang sederhana, sopan, dekat dengan rakyat, humoris dan tegas. Jokowi dikenal dengan slogan kerja, kerja, kerja pada periode pertama. Aktifitas harian Jokowi tidak lepas dari kerja dan blusukan;
3. kepercayaan, Jokowi memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari para pendukung dan rakyatnya. Dukungan politis dengan slogan, salam dua periode, presiden pilihan kita, juga dukungan kinerja;
4. keahlian, komponen ini berkaitan dengan keahlian yang dimiliki Jokowi memiliki wawasan yang luas, kreatif, berpengalaman, dan pemikiran strategis. Keempat komponen ini yang merupakan kredibilitas yang harus dimiliki komunikator politik.[19]