Mohon tunggu...
Aswin
Aswin Mohon Tunggu... Lainnya - Setiap waktu adalah kata

Berusaha menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oligarki Makhluk Pemangsa Rakyat

16 Mei 2022   11:26 Diperbarui: 16 Mei 2022   11:49 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: Pixabay/ilustrasi)

Tetapi fenomena politik dan kekuasaan yang berkelindan di republik ini menunjukkan hal tersebut. Orang orang yang pernah hidup nyaman dan aman dimasa orde baru, merasa terancam dengan lahirnya orde reformasi. 

Jika dimasa rezim orde baru para oligarki tidak leluasa bergerak, lantaran dalam kendali kekuasaan yang begitu kuat. Maka di era orde reformasi dan pasca reformasi, mereka kaum oligarki pun bergerak cepat untuk dapat menyelamatkan dan mempertahankan diri-kekuatan ekonominya di Indonesia dengan cara apa pun. 

Mereka mendirikan partai politik, dan atau menjadi investor politik dan kekuasaan pada pemilu yang digelar di Indonesia setiap 5 tahunnya, agar jaringan kekuasaan ekonominya dapat bertahan, dan bahkan bila perlu memperluas akses kekuatan dan kekuasaannya. Kapitalisasi kekayaan. 

Mereka kaum okigarki memandang negara serupa perdagangan saham, yang dapat diperjual-belikan. Dan mereka dengan suka rela membeli barang dan proposal kebangsaan yang di jual oleh partai partai politik, yang sesuai dengan kepentingan mereka. 

Mereka rela mengeluarkan besaran uang untuk menyumpal para elit partai politik (ketua partai), agar dapat mengendalikan ketua fraksi ketua fraksinya di DPR RI dan DPRD untuk memelihara kepentingannya dalam pembuatan undang undang dan peraturan daerah. 

Lahirnya undang undang minerba dan undang undang KPK, serta omnibuslaw adalah suatu wujud nyata betapa mencengkramnya kekuatan kaum okigarki di republik ini. 

Dengan mudahnya kaum oligarki memperpanjang lahan kepemilikan untuk penambangan dan perkebunan. Padahal lahan lahan itu, seharusnya dikelola untuk kepentingan negara dan rakyatnya. Tetapi apalah daya suara rakyat jika lembaga negara (penguasa), lembaga partai politik (ketua partai), lembaga hukum (MK dan kejaksaan), dan lembaga keamanan (TNI-POLRI) sudah dikuasasi oleh segelintir orang (oligarki).

Sekempulan orang orang kecil yang berkuasa terdiri dari orang orang yang dalam kendali rezim orde baru, baik itu pengusaha maupun polisi dan tentara. 

Kita bisa melihat dan membaca diri mereka para pengusaha dan purnawirawan jenderal yang pernah dekat dengan rezim orde baru yang mendapatkan pasilitas-akses kekuasaan dan ekonomi, kini berusaha mempertahankannya. Dan untuk mempertahankan kepentingan ekonominya, mereka sebagian besar berusaha berada didalam dilingkaran istana. 

Dan sebagian lagi berada diluar, lantaran tersisih, dan berusaha membangun kembali kekuatan politik ekonominya dengan melakukan investasi di partai partai politik dan menggadang gadangkan calon presiden lima tahun kedepan kepada publik luas ditanah air, supaya terpilih dan memiliki kekuatan untuk memukul balik dan mengambil kembali akses kekuatan finansialnya yang sempat hilang dari genggamannya di republik ini. 

Masihkah percaya : Bahwa Indonesia baik baik saja?  Padahal fenomena menunjukkan negara, ibunya sedang diperkosa dan akan kembali diperkosa (diperkosa berulang ulang) oleh kaum minoritas (oligarki). Mereka (oligarki) melarang ibu (kota) negara untuk melayani negara dan rakyatnya sesuai dengan undang undang dasar 1945, serta Pancasila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun